Jumat, 3 Oktober 2025

Penyidik KPK Diteror

Tim Penyidik Segera Bertolak ke Singapura Untuk Periksa Novel

Tim penyidik Polda Metro Jaya dan Bareskrim Polri segera bertolak ke Singapura untuk memeriksa penyidik KPK Novel Baswedan

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Adi Suhendi
Abdul Qodir/Tribunnews.com
Kadiv Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Abdul Qodir

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim penyidik Polda Metro Jaya dan Bareskrim Polri segera bertolak ke Singapura untuk memeriksa penyidik KPK Novel Baswedan yang menjadi korban penyiraman air keras.

"Dalam waktu dekat akan dilakukan pemeriksaan di Singapura," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto, di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (21/6/2017).

Novel dirawat di Singapore National Eye Center setelah mendapat serangan siraman air keras dari dua orang tak dikenal di dekat rumahnya, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada 11 April 2017.

Hingga dua bulan atau 72 hari kasus tersebut diselidiki, polisi belum bisa mengungkap pelaku dan aktor di balik serangan kepada penyidik KPK yang menangangi sejumlah kasus mega korupsi tersebut.

Baca: Saksi Kunci Lihat Terduga Pelaku Penyiram Air Keras Duduk di Depan Rumah Novel Baswedan

Adapun empat orang yang sempat ditangkap polisi karena tertangkap kamera dan dari kesaksian warga, sudah dilepaskan.

Polisi menyatakan tidak cukup bukti adanya keterlibatan keempat orang tersebut dalam kasus penyerangan terhadap Novel.
Keempatnya yakni, M, H, AL dan N alias N.

Sketsa wajah pelaku

Menurut Setyo, sampai saat ini tim penyidik masih bekerja untuk membuat kasus penyerangan terhadap Novel ini menjadi terang, termasuk memeriksa saksi kunci.
"(Saksi kunci) sedang dalam pemeriksaan," ungkapnya.

Keterangan saksi kunci tentang ciri-ciri pelaku akan di-recognized oleh bagian Inafis Polri ke dalam sketsa wajah.

Keterangan saksi kunci tersebut diharapkan bisa membantu tim penyidik untuk mengidentifikasi pelaku yang sebenarnya.

"Ada pemeriksaan tambahan, ada saksi yang melihat betul pelaku, jadi bisa diidentifikasi," katanya.

Nanti dilihat ciri-cirinya, apakah bisa ditindaklanjuti Inafis untuk me-recognized seperti apa mukanya pelaku.

"Dari sketsa nanti mungkin bisa jadi gambaran utuhnya," jelasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved