Rabu, 1 Oktober 2025

Full Day School

Publik Sengaja Disesatkan Narasi Cenderung Politis Bunuh Karakter Mendikbud

Jadi, publik sengaja disesatkan oleh berbagai narasi-narasi yang cenderung politis penuh dengan upaya membunuh karakter

Editor: Johnson Simanjuntak
KOMPAS IMAGES
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah menyayangkan munculnya narasi menyesatkan atas kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy yang mengeluarkan Permendikbud No. 23 Tahun 2017 tentang pelaksanaan pendidikan karakter melalui lima hari sekolah.

Setelah berdialog dengan Mendikbud, Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak menemukan fakta, Mendikbud tidak pernah membuat kebijakan dengan nomenklatur "Full Day School."

Namun disayangkan, menurut Dahnil Simanjuntak, narasi seolah akan didorong "full day school" terus diproduksi sehingga muncul perspektif Mendikbud mendorong Sekolah satu harian penuh.

"Jadi, publik sengaja disesatkan oleh berbagai narasi-narasi yang cenderung politis penuh dengan upaya membunuh karakter Mendikbud," ujar Dahnil Simanjuntak kepada Tribunnews.com, Selasa (20/6/2017).

Dahnil Simanjuntak menegaskan Mendikbud Prof Dr Muhadjir Effendi yang ia kenal adalah orang yang tegar dan tegas dengan pendiriannya.

Ikhtiar ikhlas Mendikbud menindaklanjutkan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menguatkan pendidikan karakter untuk merealisasikan visi revolusi mental dipolitisasi oleh berbagai pihak dengan narasi-narasi yang menyesatkan.

Meski sudah dijelaskan secara langsung dan sudah dapat diterima dengan baik melalui dialog, namun hanya untuk kepentingan politik dan ekonomi kelompok tertentu tetap melakukan upaya penyesatan, tentu menurutnya, Mendikbud akan bersikap dengan proporsional dan tegas.

"Kami yakini jabatan Menteri bukan tujuan beliau dan kapan saja beliau pasti siap melepaskannya. Memberikan kontribusi mencerdaskan dan mendorong perubahan akhlak anak bangsa adalah tujuan utama beliau," ujar Dahnil Simanjuntak.

Sebelum ini Pimpinan Pusat Muhammadiyah mendukung kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy yang mengeluarkan Permendikbud No. 23 Tahun 2017 tentang pelaksanaan pendidikan karakter melalui lima hari sekolah.

"PP Muhammadiyah mendukung sepenuhnya kebijakan Mendikbud sekaligus mendukung Mendikbud dalam menjalankan tugasnya sampai berhasil," tegas Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir seperti dikutip Tribunnews.com dalam keterangan tertulisnya ketika Senin (19/6/2017) melakukan konperensi pers di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

PP Muhammadiyah yakin Mendikbud Muhadjir Effendy telah mengambil kebijakan yang benar dan tepat dalam mengimplementasikan kebijakan Presiden untuk keberhasilan pendidikan karakter.

Mendikbud juga dikenal sebagai ahli pendidikan yang basis akademiknya kuat dan pengalamannya di dunia pendidikan luas, sehingga berada di jalur kebijakan yang kuat, taat asas, dan konstitusional.

Menurutnya, Kebijakan pendidikan di Indonesia perlu lebih dinamis dan progresiif untuk penguatan pendidikan karakter dan membangun daya saing bangsa agar tidak kalah oleh bangsa-bangsa lain.

"Karenanya apa yang telah diambil kebijakan oleh Mendikbud tersebut dapat menjadi bagian dari revitalisasi pendidikan nasional menghadapi era persaingan global," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Ma’ruf Amin mengungkapkan Presiden Joko Widodo akan menata ulang Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang 5 hari sekolah dalam sepekan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved