Mudik Lebaran 2017
Mungkinkah 'Horor' di Pintu Tol Brebes Terulang Seperti Tahun Lalu? Ini Komentar Kapolri
"Brebes itu akan ada kemacetan yang lumayan. Tidak akan dan tidak mungkin seperti peristiwa Brexit karena memang sudah ada tol fungsional sepanjang 11
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengantisipasi lonjakan kendaraan bermotor saat arus mudik Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah.
Jalan Tol Pejagan-Pemalang via Brebes Exit (Brexit), Jawa Tengah, menjadi pusat perhatian.
Berkaca insiden satu tahun lalu, terjadi insiden tragis di keluar pintu Tol Brebes Timur. Sekitar 1 Juli 2016, terjadi kemacetan di pintu tol.
Ini menyebabkan kendaraan bermotor berhenti lebih dari 20 jam. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat setidaknya 17 orang meninggal dunia selama periode 29 Juni sampai 5 Juli.
Untuk menghindari terjadinya kemacetan di Brebes Timur, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, menambah ruas jalan tol fungsional yang dapat dilalui pemudik dari Brebes Timur sampai Weleri sepanjang 110 kilometer.
"Brebes itu akan ada kemacetan yang lumayan. Tidak akan dan tidak mungkin seperti peristiwa Brexit karena memang sudah ada tol fungsional sepanjang 110 km. Itu akan jauh bisa mengurai," tutur Kapolri Jenderal Tito Karnavian, saat memimpin apel pasukan Operasi Ramadniya di silang Monas, Jakarta, Senin (19/6/2017),
Untuk menanggulangi kemacetan dan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), Polri mengadakan Operasi Ramadniya mulai 19 Juni-4 Juli mendatang.
Sebagai upaya membantu warga, aparat kepolisian mempersiapkan posko-posko bersama di sejumlah rest area. Posko bersama itu merupakan gabungan dari Polri, TNI, Badan SAR Nasional, dan kementerian terkait.
Untuk tenaga kesehatan, kata dia, Kementerian Kesehatan bersama dengan Basarnas sudah menyiapkan sejumlah personil bersama kendaraan roda dua, ambulans, dan helikopter.
"Jadi mudah-mudahan tidak ada lagilah horor brexit itu," kata Tito Karnavian.
Untuk bahan bakar kendaraan bermotor, kata dia, PT Pertamina sudah menyiagakan mobil-mobil tangki di rest area. Berbagai bahan bakar diperjualbelikan, meliputi solar, premium, dan pertamax.
Selain itu, ada pasukan sepeda motor yang membawa tiga tangki masing-masing 10-10 liter.
Sementara itu, PT Pertamina Patra Niaga (PN) memastikan keamanan dan kelancaran distribusi bahan bakar minyak (BBM) di berbagai daerah, khususnya SPBU dan jalur mudik.
Persiapan antara lain membentuk satuan tugas (Satgas) dan mulai tanggal 10 Juni 2017 hingga 10 Juli 2017 untuk memastikan kelancaran operasional yang melibatkan awak mobil tanki (AMT) karyawan PT Garda Utama Nasional, PT Ceria Utama Abadi, PT Absolute Service, PT Prima Perkasa Mandiri, PT Ardina Prima, dan PT Cahaya Andika Tamara, selaku Perusahaan Pemborong Pekerjaan Pengangkutan (4P) di area operasional distribusi BBM Pertamina Patra Niaga.