Dipuji Leonardo DiCaprio dan Tertidur di Bandara, Menteri Susi Jadi Sorotan Netizen

TRIBUNNEWS.COM - Belum lama ini Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berada di Amerika Serikat.

Menteri yang terkenal dengan image tomboy itu menghadiri konferensi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) tentang kelautan di New York.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Susi ternyata mendapat pujian.

Tak tanggung-tanggung, pujian datang dari aktor kawakan Hollywood, Leonardo DiCaprio.

Sebagaimana dikutip dari Kompas.com, dalam konferensi tersebut Leo menyampaikan pujiannya atas aksi pemberantasan illegal fishing yang dilakukan Menteri Susi.

Nama Susi Pudjiastuti Disebut-Sebut dalam Pilgub Jabar 2018, Ada Apa?

"Menteri Susi memberikan contoh upaya menuju era baru transparansi manajemen perikanan dengan membuat sistem pemantauan kapal perikanan dengan satelit (vessel monitoring system/VMS) melalui platform Global Fishing Watch (GFW)," kata DiCaprio.

Dikatakan Leo, tindakan Susi tersebut bisa mengungkapkan komersialisasi perikanan di area laut yang luas.

"Ini adalah langkah kepemimpinan yang berani yang kita perlukan di seluruh dunia," tegas DiCaprio.

Lebih lanjut, Leo ternyata sosok aktor yang juga dekat dalam dunia perikanan.

Pasalnya, saat ini ia tergabung dalam proyek pengawasan kegiatan perikanan "Mata Tuhan" yang didanai oleh Duta Perdamaian PBB melalui Leonardo DiCaprio Foundation.

Sebelum menutup pidatonya, DiCaprio mengundang lebih banyak negara dan lebih banyak masyarakat untuk memperkuat upaya konservasi laut untuk kepentingan generasi yang akan datang.

"Pada hari ini, di Hari Kelautan Dunia, tanyakan pada diri kalian sendiri, aksi apa yang bisa kita lakukan, apa komitmen berani yang bisa kita buat untuk melindungi planet biru kita sebelum terlambat?" kata dia.

Konferensi PBB mengenai kelautan atau disebut juga The Ocean Conference merupakan pembicaraan tingkat internasional yang berupaya menemukan solusi untuk melestarikan dan memanfaatkan laut tanpa merusaknya.

Konferensi tersebut berlangsung pada 5-9 Juni 2017 lalu, di markas besar PBB di New York.