Pemilu 2019
Setya Novanto Tertawa Ical Ingin Golkar Incar Kursi Wapres
Novanto mengaku hingga saat ini belum ada satu kader yang cocok untuk menemani Jokowi diusung di Pilpres 2019, termasuk dirinya.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto tertawa mendengar wacana dari Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie yang menghendaki calon wakil presiden menemani Jokowi di Pilpres tahun 2019 mendatang.
Novanto mengaku hingga saat ini belum ada satu kader yang cocok untuk menemani Jokowi diusung di Pilpres 2019, termasuk dirinya.
"Hahaha, belum ada yang cocok jadi cawapres dari Golkar," ucapnya seraya tertawa.
Terpenting, kata Novanto saat ini Golkar bisa meraih target 30 persen kemenangan di Pileg dan bisa mengantarkan Jokowi kembali menjabat sebagai presiden di periode kedua.
Selain itu, dia juga berharap agar Golkar bisa tetap selamat saat pemilihan pilpres berlangsung.
"Saya ini doa setiap hari agar Golkar selamat. Itu saja, tidak ada yang lain-lain," katanya.
Rapimnas Partai Golkar di Balikpapan, Kalimantan Timur telah menunjuk Setya Novanto untuk menjadi Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Golkar guna kemenangan di Pilkada 2018 dan Pilpres 2019.
Novanto yang juga merupakan Ketua Umum Partai Golkar mengatakan akan segera berkomunikasi dengan partai pendukung Presiden Jokowi pada 2014.
"Segera setelah ini saya akan komunikasi dengan NasDem, Hanura, PDIP khususnya yang selama ini mendukung pemerintah Jokowi," jelas Novanto.
Dengan begitu, kata dia, pencalonan Jokowi sebagai calon presiden di 2019 dapat segera terealisasi dan memaksimalkan seluruh komponen yang ada.
Baca: Setya Novanto Berpeluang Dampingi Jokowi, JK Pilih Momong Cucu
Selain itu, pencalonan Jokowi juga akan terus dilakukan oleh Golkar di tingkat daerah baik provinsi dan kabupaten seluruh Indonesia dengan menginstruksikan seluruh kader menyosialisasikan Jokowi sejak dini.
"Seluruhnya. Daerah tingkat I dan II akan turun untuk sosialisasi Jokowi menjadi capres," kata dia.
Sementara itu Sekjen Partai Golkar, Idrus Marham menjelaskan pencalonan cawapres dari partai berlambang pohon beringin itu, harus melalui mekanisme yang berlaku di aturan mereka.
Tidak secara serta-merta, Rapimnas yang dilaksanakan hari ini dapat mengusulkan beberapa nama cawapres untuk diusung oleh partai Golkar.