Penyidik KPK Diteror
Kapolri Sebut Miryam Berpotensi Lakukan Penyerangan Terhadap Novel
Polisi sempat mencurigai Politikus Hanura Miryam S Haryani terkait kasus Novel.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian mengungkapkan perkembangan kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan.
Polisi sempat mencurigai Politikus Hanura Miryam S Haryani terkait kasus Novel.
Tito mengatakan pihaknya menggunakan cara deduktif atau motif yaitu orang yang potensial menyerang yang bersangkutan.
"Kita melakukan penangkapan terhadap Miryam S Haryani," kata Tito saat rapat dengan Komisi III DPR, Jakarta, Selasa (23/5/2017).
Polisi, kata Tito, melihat Miryam memiliki potensi melakukan penyerangan.
Oleh karena itu, penyidik mendalami Miryam termasuk jaringannya.
"Yang kemungkinan digerakkan untuk melakukan penyerangan. Tapi sejauh ini belum mendapat hasil positif. Tim masih mendalami," kata Mantan Kapolda Metro Jaya itu.
Tito menuturkan pihaknya telah membentuk tim gabungan dari Polres Jakarta Utara, Polda Metro Jaya dan Mabes Polri.
Penyidik menggunakan dua cara yakni induktif dan deduktif. Induktif yakni melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Dua metode dilakukan simultan. Kedua metode ini selama satu bulan tim gabungan sudah mengamankan lima orang. Tiga induktif. Dua deduktif. Tiga orang pertama sudh dicek alibi. Dr hasl pemeriksaan satu di malang, satu di Tambun pada jam peristiwa, terakhir saudara ML tidak di TKP tapi di Jakarta Timur," kata Jenderal Bintang Empat itu.