Hari Kebangkitan Nasional
Berkah Digitalitasi Pangkas Lamanya Perizinan di Tanah Air
Berkah digitalisasi telah memunculkan dimensi baru dalam lanskap sosial budaya seluruh umat manusia ketika satu abad lebih Hakitnas dirayakan.
Laporan wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berkah digitalisasi telah memunculkan dimensi baru dalam lanskap sosial budaya seluruh umat manusia ketika satu abad lebih Hari Kebangkitan Nasional dirayakan.
Berkah digitalisasi yang paling nyata hampir terjadi di setiap sektor terkait dengan dipangkasnya waktu perizinan.
"Proses perizinan yang berlangsung ratusan hari sampai tak terhingga dipangkas secara drastis hingga enam kali lebih cepat dari waktu semula," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara dalam peringatan Hari Kebangkitan Nasional, Sabtu (20/5/2017).
Peringatan tahun ini mengangkat tema tentang "Pemerataan Pembangunan Indonesia Yang Berkeadilan Sebagai Wujud Kebangkitan Nasional".
Dia mencontohkan, perizinan di sektor listrik, dari 923 hari menjadi 256 hari. Demikian pula perizinan pertanian dari 751 menjadi 172 hari.
Perizinan perindustrian bisa dipangkas dari 672 hari menjadi 152 hari. Demikian juga perizinan kawasan pariwisata dari 661 hari menjadi 188 hari.
Perizinan pertanahan, dari 123 hari menjadi 90 hari, perizinan kehutanan dari 111 hari menjadi 47 hari, perizinan perhubungan dari 30 hari menjadi 5 hari, perizinan bidang telekomunikasi dari 60 hari dipangkas jadi 14 hari.
"Pemangkasan waktu perizinan ini dapat terlaksana berkat teknologi digital," jelasnya.
Dengan inovasi digital, mungkin kita dihadapkan pada kejutan-kejutan dan tatacara baru dalam berhimpun dan berkreasi.
Baca: Sejumlah PNS DKI Bersantai di Bawah Pohon Sambil Jajan di saat Rekan Lainnya Upacara Harkitnas
Sebagian menguatkan, namun tak kalah juga yang mengancam ikatan-ikatan kita dalam berbangsa.
Satu hal yang pasti, menurutnya, kita harus tetap berpihak untuk mendahulukan kepentingan bangsa di tengah gempuran lawan-lawan yang bisa jadi makin tak kasat mata.
Justru karena itulah maka kita tak boleh meninggalkan orientasi untuk terus meujudkan pemerataan pembangunan yang berkeadilan sosial.
Dia berharap semua anak bangsa bisa meniti ombak besar perubahan digital dengan selamat dan sentosa dan berbuah manis bagi orientasi pelayanan kepada masyarakat.