Sabtu, 4 Oktober 2025

Pilgub DKI Jakarta

''Baru Kali Itu Kami Lihat Pak Prabowo Menangis Terharu''

Hidayat, ada sejumlah hal yang menjadi pertimbangan PKS dan Gerindra akhirnya mengusung Anies-Sandi.

Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (ketiga kiri) bersama Presiden Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman (kanan) menyalami Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut Tiga Anies Baswedan (kedua kanan) dan Sandiaga Uno (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan mengenai hasil hitung cepat (quick count) di Kediaman Prabowo, Kertanegara, Jakarta, Rabu (19/4/2017). Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor Urut Tiga tersebut unggul dalam hitung cepat (quick count) Pilkada DKI Jakarta putaran kedua. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sempat menitikkan air mata karena terharu saat Gerindra dan koalisinya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), memutuskan untuk mengusung Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.

Hal itu diceritakan Wakil Ketua Dewan Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid.

"Pak Prabowo kami lihat waktu itu dan baru kali itu kami lihat Pak Prabowo menangis terharu," ujar Hidayat, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/5/2017).

Hidayat, ada sejumlah hal yang menjadi pertimbangan PKS dan Gerindra akhirnya mengusung Anies-Sandi.

Baca: Wapres Bantah Intervensi Pencalonan Anies Baswedan pada Pilkada DKI

Awalnya, kedua partai ini berencana mengusung Sandi sebagai calon gubernur dan politisi PKS Mardani Ali Sera sebagai calon wakil gubernur.

Dengan memilih Anies, formasi pun berubah. Gerindra harus legawa menempatkan Sandi sebagai calon wakil gubernur dan PKS harus membatalkan pencalonan Mardani Ali Sera.

"Malam itu Pak Prabowo menangis terharu melihat bagaimana kami bisa berkorban, legowo menerima sesuatu untuk kepentingan yang lebih besar," kata Wakil Ketua MPR RI itu.

Hidayat mengatakan, Sandi yang pertama kali memunculkan nama Anies di koalisi.

Hal itu sekaligus membantah cerita bahwa ada intervensi Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam pencalonan Anies di Pilkada DKI.

Namun, Hidayat tak membantah ada komunikasi yang terbangun antara Kalla dan koalisi.

Baca: Fadli Zon Bantah Intervensi Jusuf Kalla pada Pencalonan Anies

Komunikasi itu sebatas memberikan masukan.

"Bahwa Pak Anies atau Pak Sandi meminta masukan saya kira wajar saja dalam konteks politik. Tapi keputusan awal dan akhir ada di kami, bahkan nama Pak Anies yang bawa pertama kali adalah Pak Sandi," ucap Hidayat.

"Bukan pada malam terakhir tapi sejak tiga malam sebelum penutupan pendaftaran kami sudah bahas nama-nama tersebut termasuk Pak Anies," lanjut dia.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved