Selasa, 30 September 2025

DPD Ricuh

Wiranto Anggap Sudah Tidak ada Masalah Lagi di DPD

Konflik di DPD itu antara lain dipicu oleh kelompok yang mengabaikan putusan Mahkamah Agung

Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua DPD terpilih Oesman Sapta Odang (kedua kiri) bersama Wakil Ketua I DPD Nono Sampono (kiri) dan Wakil Ketua III DPD Darmayanti Lubis (kedua kanan) berfoto bersama pimpinan rapat sementara AM Fatwa (tengah) dan Riri Damayanti (kanan) usai pelantikan Ketua DPD terpilih pada Sidang Paripurna ke 9 DPD RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/4/2017) malam. Oesman Sapta Odang terpilih secara Aklamasi sebagai Ketua DPD periode April 2017 hingga September 2019 menggantikan Mohammad Saleh pada Rapat Paripurna DPD. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sudah tidak ada yang perlu dipermasalahkan lagi lembaga DPD RI yang sempat dilanda kericuhan pada hari Senin lalu (3/4/2017).

Menteri Kordinator Biadang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), percaya semua pihak yang telribat konflik sudah bisa bersatu.

"Sudah dilantik (pengurus yang baru), berarti sekarang suah ada keputusan, sudah ada persatuan," ujar Wiranto kepada wartawan di Hotel Arya Duta, Jakarta Pusat, Rabu (5/4/2017).

Konflik di DPD itu antara lain dipicu oleh kelompok yang mengabaikan putusan Mahkamah Agung (MA), agar rapat paripurna DPD bisa digelar untuk memilih pimpinan baru.

Hasil rapat paripurna tersebut antara lain terpilihnya Oesman Sapta Odang atau yang akrab di panggil Oso.

Ia adalah Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Hanura.

Sebelum rapat paripurna digelar, sempat terjadi ketegangan antara kelompok pengabai putusan MA dan pendukung putusan MA.

Ketegangan itu berakhir pada aksi kekerasan terhadap anggota DPD asal DIY, Muhammad Afnan Hadikusumo, oleh anggota DPD asal Sulawesi Utara, Beny Rhammdani.

Pascaterpilihnya Oso, sejumlah anggota DPD masih mempermasalahkan hal tersebut, salah satunya adalah GKR Hemas, mantan Wakil Ketua DPD.

Mengenai masih adanya penolakan terhadap kepemimpinan yang baru, Wiranto yang merupakan mantan Ketua Umum DPP Partai Hanura itu, menyebut perbedaan pendapat tersebut sebagai hal yang biasa.

"Perbedaan pendapat itu boleh kok, diizinkan di negeri ini, negeri yang menganut demokrasi ini boleh, justru perbedaan pendapat itu memperkaya referensi kita," katanya.

Mengenai dugaan pelanggaran dan pengabaian hukum yang terjadi di seputar konflik DPD, Wiranto enggan mengomentari lebih lanjut.

Wiranto yang juga merupakan pendiri Partai Hanura itu percaya dugaan-dugaan tersebut bisa dibuktikan oleh lembaga penegak hukum yang berwenang.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved