Di Usia ke-71 Tahun Muslimat NU Setia Menjaga NKRI
Di hari lahir ke-71 warga Muslimat Nahdlatul Ulama untuk setia merawat dan menjaga NKRI.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lebih 30 ribu warga Muslimat Nahdlatul Ulama memenuhi Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Selasa (28/3/2017), untuk mengikuti puncak peringatan Hari Lahir ke-71 Muslimat NU.
Mereka berasal dari berbagai daerah di antaranya Jabodetabek, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera, dan perwakilan Muslimat dari seluruh Indonesia.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan menandai Harlah ke-71 Muslimat NU, pihaknya kembali mengingatkan seluruh warga Muslimat di seluruh pelosok negeri untuk meneguhkan komitmen menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Upaya menjaga keutuhan NKRI, bisa dilakukan dengan berbagai cara baik di bidang kesehatan, pendidikan, pemberdayaan ekonomi, keterampilan, dan sebagainya.
"Pertama, melindungi bangsa ini adalah dengan melindungi anak-anak kita yang secara sistemik maupun parsial telah dirusak oleh narkoba, pornografi dan seks bebas," ungkap Khofifah dalam keterangannya kepada Tribunnews.com, Rabu (29/3/2017).
Di kesempatan yang sama Khofifah melantik 34 komandan Laskar Anti Narkoba yang terdiri dari 34 Pimpinan Wilayah Muslimat NU. Ia berpesan agar di setiap kegiatan dan forum-forum pengajian mereka mensosialisasikan bahaya narkoba.
Cara kedua melindungi bangsa ini, menurut Khofifah, adalah memperkuat layanan sosial melalui 144 panti asuhan untuk merawat anak-anak terlantar. Juga merawat lansia dengan membuka panti lansia berbasis pesantren.
Di bidang pendidikan, Muslimat NU memiliki lebih dari 16.000 Taman Pendidikan Al-Qur'an, mengelola Raudatul Athfal dan Taman Kanak- kanak lebih 9.800, dan lebih 6.400 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Di sekolah-sekolah tersebut, ujar Khofifah, para guru mendidik anak-anak tentang Islam yang Rahmatan lil Alamin, Islam Nusantara, tentang Indonesia yang terdiri dari banyak suku, agama, dan budaya, tentang budi pekerti, dan indahnya toleransi.
Di bidang kesehatan, Muslimat NU mengelola satu-satunya Klinik Hemodialisis yang sudah mengantongi ISO, Rumah Sakit Ibu dan Anak di Jombang berstandar nasional serta rumah sakit umum yang dikelola secara profesional.
Di bidang pemberdayaan ekonomi, Muslimat juga mengelola koperasi An Nisa'. Saat ini jumlahnya 143 koperasi yang berbadan hukum.
Selama rapimnas yang berlangsung 24-26 Maret, Muslimat NU menandatangani sejumlah kerja sama di antaranya dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kementerian Pertanian dan Humpuss Grup. Kerja sama ini pada intinya untuk pengentasan kemiskinan dan peningkatan ekonomi masyarakat.
"Semua upaya ini adalah wujud kontribusi Muslimat NU kepada masyarakat, bangsa dan negara. Kepada ibu-ibu Muslimat saya berpesan teruslah berjuang untuk bangsa dengan tulus ikhlas karena Allah semata. Semoga Allah meridoi perjuangan kita," kata Khofifah.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Agil Siraj mengatakan Muslimat NU telah mencurahkan tenaga dan pikiran dalam rangka ikhtiar membangun manusia yang seutuhnya.
Selama 71 tahun, Muslimat NU konsisten berjuang mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang diridai Allah SWT.
"Pertahankan semangat itu. Berkorban dengan tulus ikhlas untuk menjaga keutuhan NKRI," harap Kiai Said.
Muslimat NU Berperan Besar
Sementara itu Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani dalam sambutannya mengapresiasi Muslimat NU yang selama 71 telah memberikan sumbangsih besar pada bangsa dan negara.
"Peran Muslimat sangat besar dalam pemberdayaan masyarakat khususnya perempuan melalui berbagai kiprahnya di berbagai bidang," kata Puan.
Ia berujat Muslimat telah menunjukkan indahnya toleransi beragama, menempatkan kepentingam umum lebih tinggi dari kepentingan pribadi, dan setia pada NKRI.
"Pesan saya jaga kominten untuk bangsa ini, mengingat posisi dan peran muslimat yang sangat penting," ujar Puan yg hadir berkerudung hitam dan berbusana muslim warna hijau.
Muslimat NU merupakan organisasi perempuan di bawah naungan Nahdatul Ulama dan salah satu organisasi Islam tertua di Indonesia.
Sebagai organisasi kemasyarakatan Muslimat NU menjadi wadah bagi usaha peningkatan peran perempuan Indonesia pada umumnya dan perempuan Islam pada khususnya.
Muslimat NU senantiasa berupaya mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan potensi diri, serta turut berperan serta mendorong terciptanya kesejahteraan keluarga dan bangsa.
Jumlah pengurus Muslimat NU di daerah kini mencapai 34 pimpinan wilayah; 524 pimpinan cabang; 2.295 pimpinan anak cavang dan 26.000 pengurus ranting, dan jumlah anggota diperkirakan 32.000.000 orang.
Beragam kegiatan yang dilakukan Muslimat NU adalah kepribadian, sosial, kesehatan, da’wah, ekonomi dan koperasi, litbang, tenaga kerja, dll. Yayasan yang dikelola antara lain Yayasan Kesejateraan Muslimat NU (YKMNU), Yayasan Pendidikan Muslimat NU (YPMNU), dan Yayasan Haji Muslimat NU (YHMNU).