Nama Disebut dalam Kasus Pajak, Fahri Hamzah: KPK Gunakan Persidangan untuk Menyerang

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai penyebutan namnya dan Fadli Zon dalam sidang kasus suap pajak merupakan sebuah insiden.

Menurut Fahri, nama dirinya sudah direncanakan disebut di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor).

"Semacam direncanakan, karena file tentang saya sudah ditemukan 4 November, artinya sudah lima bulan harusnya mereka sudah tahu masalah apa," kata Fahri di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (22/3/2017).

Fahri mengatakan persoalan pajak seharusnya dirahasiakan serta ditutup.

Baca: Berkas Lengkap, Handang Segera Disidang

Baca: Handang Akui Pajak Syahrini Bermasalah

Tetapi, kemudian nama Fahri disebut di Pengadilan saat dirinya gencar mengkritik KPK terkait kasus e-KTP.

"Lalu KPK menggunakan persidangan untuk menyerang. Saya mengamati pernyataan itu seperti diolah setiap hari. Saya lihatnya ini telanjang, kekonyolannya telanjang," kata Fahri.

Fahri mengaku tidak mau menduga adanya niat petugas pajak mencari kesalahannya.

Ia juga tidak mengetahui percakapan WhatsApp husus antara Handang dan ajudan Dirjen Pajak, Andreas Setiawan.

"Saya enggak akan mau cari tahu, karena menurut saya pembocoran ini tidak dilakukan Dirjen Pajak tapi dilakukan oleh KPK," kata Fahri.

Fahri pun menegaskan dirinya pembayar pajak yang baik dan bersih.

Ia pun melihat adanya upaya KPK untuk terus melakukan kegaduhan dengan memasukkan elemen yang tidak relevan dalam persidangan.

"Sudah cerita begini-begini sampai-sampai kita keluar dari substansi bukannya menyelamatkan uang negara tapi menghancurkan uang negara atau merugikan keuangan negara," kata Fahri.