Jumat, 3 Oktober 2025

Kisah 'Cinta' Dokter Cantik Faida Berlabuh ke Politik Sebagai Bupati Jember

Ia masuk ke Pascasarjana UGM dan memperoleh gelar Magister Manajemen Rumahsakit (MMR) pada tahun 1998.

TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO
Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR, kunjungi Kantor Tribun Jakarta, yang disambut oleh Wakil Dirkel Group of Regional Newpaper Febby Mahendra dan Pemred Warta Kota Ahmad Subechi serta awak media Tribun, Kamis (9/3/2017) di Jakarta. TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO 

"Saya tidak berencana untuk terjun di politik," kenang Faida.

"Dulunya saya tidak berencana menjadi Bupati."

Kisah "cinta berpaling itu" terjadi tatkala sebagai aktivis di dunia kesehatan, sering menggelar pengobatan dan operasi gratis bagi masyarakat.

Ia bersama teman-temannya blusukan dari satu desa ke desa lain untuk menyuarakan program operasi katarak dan hernia gratis di RS swasta di Jember dan Banyuwangi.

Aksi kemanusiaan operasi gratis yang mereka galang dan kerjakan dituding negatif, disebut-sebut dijalankan hanya ingin maju sebagai kepala daerah alias bupati.

Suara-suara miring itu semakin kenceng terdengar, dan mengganggu gerakan kemanusiaan yang mereka bangun tersebut.

"Kita sempat berpikir kenapa aksi kemanusian ini terganggu-ganggu dan dicurigai? Sedangkan pasien kita itu banyak juga berasal dari lain Kabupaten. Akhirnya kita ketahui karena mau ada Pilkada," kisahnya.

Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR, kunjungi Kantor Tribun Jakarta, yang disambut oleh Wakil Dirkel Group of Regional Newpaper Febby Mahendra dan Pemred Warta Kota Ahmad Subechi serta awak media Tribun, Kamis (9/3/2017) di Jakarta.  TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO
Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR, kunjungi Kantor Tribun Jakarta, yang disambut oleh Wakil Dirkel Group of Regional Newpaper Febby Mahendra dan Pemred Warta Kota Ahmad Subechi serta awak media Tribun, Kamis (9/3/2017) di Jakarta. TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO (TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO)

Waktu terus bergulir hingga satu keputusan berkat dukungan dari rekan-rekannya, ia memantapkan tekad untuk terjun ke dunia politik, sebagai satu kandidat kepala daerah.

Tidak lain, tekadnya agar aksi kemanusiaan yang dilakukannya selama ini menjadi benar-benar gerakan bersama di Kabupaten Jember.

"Biar aksi sosial lancar," tegasnya.

Meski sekarang ia sebagai seorang bupati, tapi aksi kemanusiaan operasi gratis terus dilanjutkan.

"Tahun ini saja, operasi gratis hernia, yang satu-satunya ada di dunia di Jember, itu jumlahnya 1.200," kata dokter Faida.

Cita-cita awal di dunia kesehatan menjadi salah satu program prioritas di masa kerjanya yakni, peduli duafa sakit. Banyak kegiatan dan kerjasama nyata telah dan akan terus digalakkannya sebagai gerakan bersama.

Misalnya seperti catatan Tribunnews.com, ketika menggandeng IDI. Salah satu program Peduli IDI 2016 diantaranya adalah yang pertama IDI peduli duafa, yakni pendekatkan akses pelayanan kesehatan pada orang yang kurang beruntung pelayanan kesehatan Masyarakat T4, dan jompo di LIPOSOS.

Kemudian, IDI peduli bencana yaitu, sesuai program kerja Bupati yakni pemanfaatan ketersediaan Ambulan tiap desa, pelatihan dan pembentukan tim reaksi cepat penanggulangan bencana dan tim penanganan bencana secara komprehensip. Mendukung pemanfaatan ambulan desa dengan sistem Informasi Terpadu. Pelatihan BLS untuk awam.

Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR, kunjungi Kantor Tribun Jakarta, yang disambut oleh Wakil Dirkel Group of Regional Newpaper Febby Mahendra dan Pemred Warta Kota Ahmad Subechi serta awak media Tribun, Kamis (9/3/2017) di Jakarta.  TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO
Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR, kunjungi Kantor Tribun Jakarta, yang disambut oleh Wakil Dirkel Group of Regional Newpaper Febby Mahendra dan Pemred Warta Kota Ahmad Subechi serta awak media Tribun, Kamis (9/3/2017) di Jakarta. TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO (TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO)
Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved