Selasa, 30 September 2025

Indonesia – Jerman Tekankan Pentingnya Kerjasama Multilateral

Menlu RI menyambut baik inisiatif Jerman, sebagai ketua G20 tahun 2017, untuk mengadakan pertemuan Menlu G20.

TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi 

 TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mengawali rangkaian kegiatan di pertemuan tingkat Menlu G20 yang pertama, Menlu RI Retno Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Jerman, Sigmar Gabriel, di Bonn, Jerman.

Dalam pertemuan, Menlu RI menyambut baik inisiatif Jerman, sebagai ketua G20 tahun 2017, untuk mengadakan pertemuan Menlu G20.

Walaupun G20 yang didirikan untuk membahas isu keuangan dan ekonomi global pasca krisis keuangan 2008, kedua Menlu sependapat bahwa Pertemuan Menlu G20 dapat berkontribusi dalam menciptakan kondisi kondusif bagi pembangunan ekonomi.

“Fokus pembahasan Menlu G20 mengenai Maintaining Peace in a Complex World, tepat dalam berkontribusi untuk menciptakan kondisi kondusif bagi pembangunan,” ujar Retno berdasarkan keterangan Kementerian Luar Negeri, Jumat (17/2/2017).

Kedua Menlu juga menekankan pentingnya kerja sama internasional dan multilateral dalam menciptakan perdamaian, stabilitas dan kesejahteraan global.

Dalam beberapa waktu terakhir, kedua Menlu meilhat telah berkurangnya semangat kerja sama multilateral dan mulai meningkatnya nasionalisme dan kebijakan proteksionis di berbagai negara.

Pertemuan Menlu G20 diharapkan akan dapat mendorong kembali semangat kerja sama multilateral dalam mengatasi tantangan bersama.

“Berbagai tantangan global saat ini tidak akan dapat diatasi oleh negara secara individu, dan membutuhkan kerja sama internasional dan multilateral yang kuat,” ucap Retno.

Dalam konteks kerja sama bilateral, kedua Menlu membahas tindak lanjut dari kunjungan Presiden Joko Widodo ke Jerman pada April 2016 lalu, khususnya terkait kerja sama dalam bidang ekonomi, energi, maritim dan pendidikan vokasional.

Kedua Menlu juga sepakat untuk segera pembahasan untuk memperluas bidang kerja sama komprehensif Indonesia-Jerman.

Terkait dengan pendidikan vokasional (pelatihan kejuruan), Menlu Jerman menekankan bahwa sistem pendidikan seperti ini hanya akan berhasil apabila terdapat peran aktif, kolaborasi dan rasa tanggung jawab yang tinggi dari perusahaan dan organisasi buruh atas pentingnya tenaga kerja yang trampil.

Menlu Gabriel menyampaikan bahwa di Jerman, sistem pendidikan vokasional berhasil karena adanya kerja sama yang baik antara perusahaan dan organisasi buruh, yang menentukan keahlian tenaga kerja yang dibutuhkan pasar.

“Kami mengundang sektor swasta di Jerman untuk dapat berkolaborasi dengan Indonesia untuk mendukung pendidikan vokasional melalui program magang dan training for trainee” ujar Menlu Retno.

Selain itu, kedua Menlu juga membahas kerja sama di bidang maritim dan pembangunan. Pada bidang maritim, Menlu Retno mengundang investor Jerman untuk turut mendukung pengembangan  Pusat Kelautan dan Perikanan di pulau-pulau terluar di Indonesia.

Sementara, Menlu Retno juga mengharapkan agar pembahasan kerja sama pembangunan dapat diarahkan sesuai priortas pembangunan nasional.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved