Kamis, 2 Oktober 2025

Penangkapan Terduga Teroris

Pengamat: Akhir Tahun Farovit Teroris Jalankan Aksinya, Polisi Harus Ekstra Waspada

Pengamat terorisme Al Chaidar menyebutkan, kelompok teroris biasanya memilih waktu akhir tahun untuk melakukan aksinya.

Editor: Hasanudin Aco
TRIBUN/HO
Densus 88 mengamankan terduga teroris dari kawasan Bekasi, Jawa Barat, Jumat (18/11/2016). Aparat menangkap sedikitnya 5 orang yang diduga akan melakukan kerusuhan pada demo tanggal 25 Desember mendatang. TRIBUNNEWS/HO 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat terorisme Al Chaidar menyebutkan, kelompok teroris biasanya memilih waktu akhir tahun untuk melakukan aksinya.

Yang mereka sasar adalah momentum perayaan Natal dan Tahun Baru.

Oleh karena itu, polisi harus bekerja ekstra keras untuk mengamankannya agar tak kecolongan.

"Memang di akhir tahun ada dua perayaan besar yang dilakukan orang banyak yakni Natal dan Tahun Baru," kata Al Chaidar saat dihubungi, Senin (26/12/2016).

Baca: Kronologi Penangkapan Teduga Teroris Hingga Baku Tembak di Waduk Jatiluhur

Baca: Penangkapan Teroris Dianggap Sebagai Buah Kerja Keras Polri

Polisi harus tetap meningkatkan kewaspadaan meski telah menangkap sejumlah terduga teroris beberapa waktu terakhir.

Ia mengatakan, dalam aksinya, para teroris biasanya tak membedakan identitas keagamaan yang disasar.

Bagi mereka, yang diperangi adalah masyarakat yang secara identitas keagamaan berbeda dan mereka yang secara identitas keagamaan sama, namun dianggap telah melenceng jauh dari identitas keagamaan para teroris.

"Jadi memang polisi masih harus kerja keras mengamankan masyarakat hingga akhir tahun ini. Untuk pengamanan Natal sudah bagus dan tak ada gangguan, tapi masih harus waspada hingga penghujung tahun 2016," lanjut Al Chaidar.

Sebelumnya, pada Minggu (25/12/2016) kemarin, Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menggerebek dua tempat terduga teroris di Ubrug, Jatiluhur.

Dari penggerebekan tersebut, dua orang ditangkap bernama Ivan dan Rijal.

Sementara itu, dua orang lainnya, Abu Sofi dan Abu Fais, ditembak hingga tewas karena melakukan perlawanan dengam senjata tajam.

Saat penggeledahan, ditemukan banyak peralatan, seperti paku, timbangan, ponsel, buku dengan catatan tangan, dan modem.

Dari rumah itu tidak ditemukan bahan peledak. Rikwanto mengatakan, dua pelaku yang diamankan mengaku mereka merupakan bagian dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Kelompok ini dipimpin oleh Aman Abdurrahman yang saat ini tengah menjalani hukumannya di Nusakambangan dalam sel isolasi.

Penulis : Rakhmat Nur Hakim

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved