Senin, 6 Oktober 2025

Pergantian Ketua DPR

Diusulkan Jabat Ketua DPR, Novanto Dikhawatirkan Ganggu Stabilitas Politik

Adi khawatir pemilihan yang dilakukan secara mendadak dan terkesan dipaksakan tersebut nantinya akan memunculkan spekulasi publik.

Editor: Johnson Simanjuntak
Capture Youtube
Ketua DPR Ade Komarudin belum menerima surat putusan pleno DPP Partai Golkar tentang rencana penggantian ketua DPR. Rapat pleno DPP Partai Golkar memutuskan mengembalikan posisi Setya Novanto sebelumnya yakni sebagai Ketua DPR. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Jakarta, Adi Prayitno mengatakan jika Setya Novanto kembali menjabat sebagai Ketua DPR dikhawatirkan akan berujung pada polemik sehingga mengganggu stabilitas politik nasional.

"Kesejukan politik bisa berganti gaduh jika polemik dibiarkan meluas akibat pergantian ketua DPR oleh Setya Novanto," ujar Adi Prayitno, Kamis (24/11/2016).

Adi khawatir pemilihan yang dilakukan secara mendadak dan terkesan dipaksakan tersebut nantinya akan memunculkan spekulasi publik.

Adi melihat akan ada konflik yang berkepanjangan yang dapat terjadi karena dalam tubuh Golkar masih banyak yang menganggap keputusan tersebut melanggar AD/ART Partai.

"Jika Ade Komarudin menggugat secara hukum, sudah barang tentu konflik ini akan panjang dan bisa jadi meluas," tutur Adi.

Selain itu, Adi mengatakan bahwa figur Setya Novanto masih didera berbagai masalah dugaan korupsi.

Padahal, parlemen tengah berusaha mengembalikan kepercayaan publik dengan target legislasi.

"Apapun motif pergantian Ketua DPR, yang jelas citra parlemen bakal makin tercoreng. Parlemen bisa menjadi bahan cemooh publik sebagai lembaga politik yang tak pernah berbenah,” ujar Adi.

Adi menyarankan kepada Partai Golkar agar menahan diri dan tidak gegabah mengambil keputusan yang belum tentu menguntungkan secara strategis pencitraan Golkar ke depan.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved