Kamis, 2 Oktober 2025

Kasus Ahok

Ray Rangkuti: Aksi 2 Desember Itu Sudah Urusan Politik

Direktur LIMA Ray Rangkuti melihat aksi demo pada 2 Desember 2016 sudah tidak berhubungan dengan aksi 4.11.

Tribunnews.com/Fitri Wulandari
Pengamat Politik Lingkar Madani Ray Rangkuti saat ditemui usai konferensi pers di Maarif Institute, Jalan Tebet Barat Dalam II, Jakarta Selatan, Selasa (15/11/2016). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Direktur LIMA Ray Rangkuti melihat aksi demo pada 2 Desember 2016 sudah tidak berhubungan dengan aksi 4.11.

Aksi 4 November 2016 mendesak Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai tersangka kasus dugaan penistaan agama.

"Saya lebih memaknai ini enggak ada lagi kecuali urusan politik, kira-kira gitu. Apalagi temanya menuntut penahanan Ahok dan pelindungnya. Siapa pelindungnya? Itu selalu diasumsikan Pak Jokowi," kata Ray Rangkuti usai diskusi di kawasan Menteng, Jakarta, Minggu (20/11/2016).

Ray meminta semua pihak tidak terlalu sering membawa isu agama terkait persoalan politik.

"Subtansi agamanya itu kan sebetulnya ada ketidakadilan, ada macam-macam itu, ini yang jangan sampai kita berulang-ulang," kata Ray.

Ray melihat aksi tersebut sudah mengarah ke Presiden Joko Widodo. Sebab, sejumlah pihak mengasumsikan Presiden Jokowi sebagai pelindung Ahok.

"Memang pada siapa lagi? Itu bisa dibaca dari kantor gubernur ke istana. Kan aksi sebelumnya di gubernur dan pindah ke istana. Artinya kan orang ya diduga penistaan dan orang yang diduga melindungi. Satu di istana negara, satu di balaikota," kata Ray.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved