Kamis, 2 Oktober 2025

Pilgub DKI Jakarta

Mabes Polri: Tembak Ditempat Langkah Akhir Tindakan Kepolisian

Tidak ada perintah begitu, pastinya kami kedepankan tindakan persuasif, komunikasi supaya bisa lebih tertib.‎

Editor: Johnson Simanjuntak
Theresia Felisiani/Tribunnews.com
Martinus Sitompul 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Mabes Polri turut meluruskan bahwa perintah tembak ditempat pada pengunjuk rasa yang anarkis adalah hoaks atau berita bohong. 

"Tidak ada perintah begitu, pastinya kami kedepankan tindakan persuasif, komunikasi supaya bisa lebih tertib.‎ Saya kira selama beberapa kegiatan aksi yang dilakukan elemen masyarakat, tidak sampai terjadi penembakkan," kata Kabag Penum Mabes Polri, Kombes Martinus Sitompul, Senin (31/10/2016) di Mabes Polri.

Dijelaskan Martinus Sitompul, langkah tembak di tempat adalah sebuah tahapan akhir dari tindakan kepolisian. 

Dimana sebelum langkah itu diambil, Polisi akan lebih dulu mengedepankan tindakan imbauan, peringatan dengan tangan kosong, hingga pada level terakhir menggunakan senjata.

"Singkirkan dalam frame penggunaan senjata walau itu merupakan kewenangan kami dan itu pilihan terakhir. Itupun harus melalui prosedur," katanya.

Mantan Kabid Humas Polda Jawa Barat ini juga mengimbau agar para Pendemo pada 4 November nanti melakukan aksi dengan tertib dan tidak mengganggu aktivitas warga lainnya yang tidak demo.

Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Mochammad Iriawan, mengatakan tak ada perintah menembak di tempat selama pelaksanaan pengamanan unjuk rasa.

Pernyataan itu disampaikan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono, menanggapi ada pemberitaan Mochammad Iriawan memerintahkan menembak di tempat pengunjuk rasa yang beraksi anarkis.

"Kami menyampaikan di Polri tak ada perintah menembak di tempat dalam pelaksanaan pengamanan demo. Justru Polri dilarang membawa senjata api saat pengamaman demo atau unjuk rasa tersebut. Apalagi menembak di tempat," ujar Awi, dalam keterangan pers yang diterima wartawan, Minggu (30/10/2016).

Dia meminta masyarakat mencermati berita berkembang yang ingin memperkeruh suasana dan membuat keresahan di masyarakat, dengan memilintir berita, provokasi dan lain-lain yang membuaat suasana panas dan agar saling berhadapan.

"Mari kita luruskan dan beri informasi kepada masyarakat yang sejuk. Polri ingin kawal tiap demo berjalan aman dan damai karena itu hak tiap warga negara. Sekali lagi kami beritahukan tidak pernah kami dengar ada perintah tembak di tempat," kata dia.

Menurut dia, masyarakat harus waspada terhadap pihak yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan momen ini untuk anarki atau ingin agar Indonesia seperti negara di Timur Tengah atau Irak atau paling tidak berulang seperti kejadian 1998.

"Maka TNI dan Polri sedang berupaya sekuat kemampuan untuk mengamankan kota DKI dan kota lainnya di Indonesia agar tetap aman dan damai. Mohon dapat kita beri info kepada masyarakat dengan info yang sejuk sehinga tak ada keresehan di masyarakat," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved