Minggu, 5 Oktober 2025

Hari Pangan se-Dunia, Pola Konsumsi Makan Masyarakat Harus Diubah

Diharapkan ini dapat mengubah paradigma ketahanan pangan dari karbohidrat menjadi ketahanan pangan berbasis protein hewani.

Editor: Content Writer
dok. Pemprov Jabar
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) pada peringatan Hari Pangan se-Dunia ke-36 Tingkat Provinsi Jawa Barat di Gor Pelabuhan Ratu Kabupaten Sukabumi, Rabu (19/10). 

TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) mencanangkan gerakan minum susu, makan ikan dan telur puyuh kepada masyarakat Jawa Barat.

Hal ini disampaikannya pada peringatan Hari Pangan se-Dunia ke-36 Tingkat Provinsi Jawa Barat di Gor Pelabuhan Ratu Kabupaten Sukabumi, Rabu (19/10).

Ahmad Heryawan
Gerakan minum susu yang dicanangkan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan

Ini merupakan upaya meningkatkan tingkat konsumsi masyarakat terhadap kelompok pangan selain beras.

Selain itu, diharapkan juga ini dapat mengubah paradigma ketahanan pangan dari karbohidrat menjadi ketahanan pangan berbasis protein hewani, sehingga akan memperkokoh kedaulatan pangan di Jabar.

“Kita akan dorong terus masyarakat untuk membangun keseimbangan berkonsumsi, kan selama ini ketika makan yang ada di pikiran masyarakat adalah nasi, itu yang perlu dirubah dan diperbaiki oleh kita,” ujar Aher.

Ia menyebutkan, berdasarkan data dari Badan Ketahanan Pangan Daerah (BKPD) Jabar, indeks Pola Pangan Harapan (PPH) masyarakat Jabar pada tahun 2015 telah mencapai 81 point, meningkat 1,7 point dari kondisi di tahun 2014.

Meskipun meningkat, indeks PPH 100 point belum tercapai karena tingkat konsumsi masyarakat terhadap kelompok pangan selain beras masih rendah.

Pangan hewani saja indeks PPH nya diangka 21,2 point (ideal 24 point), sayur dan buah 21,9 point (ideal 30 point).

Fakta ini sangat memprihatinkan mengingat Jawa Barat merupakan penghasil protein hewani terbesar di Indonesia.

“Boleh jadi masyarakat kita ini salah pola konsumsi, bukan tidak ada pangannya. Stok pangan di Jabar aman karena dalam konteks karbohidrat kita penghasil terbesar di Indonesia, dalam konteks protein hewani juga sebetulnya aman banget karena daging sapi meskipun kalah dari Provinsi lain tapi daging ayam, ikan air tawar kita paling banyak,” jelas Aher.

Aher pun menginginkan masyarakat memelihara sumber-sumber pangan selain tumbuhan, buah-buhan, sayuran dan padi, seperti memelihara itik, ayam, domba dan sapi.

Ia menggambarkan, bila dalam satu keluarga memelihara 25 ekor domba, maka dalam kurun waktu dua tahun akan memiliki 70 ekor karena domba beranak tiga kali dalam dua tahun.

“Saya kira ini sangat bagus sehingga ternaknya bisa untuk skala usaha,” katanya.

Jawa Barat pun ditargetkan memiliki 90 juta ekor domba, dua kali perbandingan dari jumlah penduduknya yang berjumlah 46 Juta jiwa.

“Di New Zaeland saja jumlah penduduk 5 Juta tapi jumlah ternaknya 70 Juta, di jabar jumlah masyarakat 46 Juta jiwa jumlah ternak hanya 9 Juta, yang berhasil itu jumlah ternak di satu daerah melebihi dari jumlah penduduknya,” ungkapnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved