Senin, 6 Oktober 2025

Sesalkan Peristiwa Meranti, Kapolri Utus Dua Jenderal Bintang Dua

Akhirnya warga kesal dan terjadi pelemparan kayu serta batu ke arah Polres.

Editor: Johnson Simanjuntak
Theresia Felisiani/Tribunnews.com
Kapolri Tito Karnavian 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peristiwa di Meranti terus dipantau oleh Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian.

Orang nomor satu di Intitusi Polri ini menyesalkan terjadinya peristiwa mencekam tersebut.

"Saya sesalkan ini terjadi, harusnya peristiwa di Meranti tidak perlu terjadi," katanya, Jumat (26/8/2016) di Mabes Polri.

Diungkapkan Tito, inti permasalahan yakni ada anggota Polres Meranti, Brigadir Adil Tambunan dibunuh pada Kamis (25/8/2015) dini hari di halaman parkir Hotel Furama Selat Panjang hanya karena rebutan perempuan dan pelakunya, pegawai honorer dispenda Meranti, Apri Adi Pratama ditangkap.

Lalu pelaku melakukan perlawanan dan dilakukan upaya kekerasan sampai akhirnya meninggal dunia kemudian jenazahnya dibawa ke RSUD Meranti.

Warga kemudian protes dan mempertanyakan mengapa pelaku bisa sampai meninggal dunia.

Alhasil ratusan warga menggeruduk Polres Meranti.

Pihak DPRD meminta Kapolres mengusut sacara tuntas personel kepolisian yang melakukan penangkapan pada Apri.

Kapolres sempat bertemu warga dan memberikan penjelasan, tapi tidak ada titik temu.

Massa kian banyak menggeruduk Polres Meranti, namun pihak Polres tetap tidak menanggapi.

Akhirnya warga kesal dan terjadi pelemparan kayu serta batu ke arah Polres.

Atas aksi ini, polisi yang berjaga mengeluarkan tembakan peringatan ke udara.

Namun massa tidak menghiraukan. Lalu terdengar lagi tembakan dan satu warga meninggal dunia atas nama Isrusli.

Setelah peristiwa ini, Tito menegaskan kini kondisi di Meranti sudah kondusif.

Demi mengusut penyebab kemarahan warga yang tidak terima dengan kematian pelaku, Tito mengirim dua jenderal bintang dua ke Meranti.

"Saya kirim dua jenderal bintang dua untuk pengusutan ke Meranti, satu Asops dan satu Kadiv Propam bersama tim. Kapoldanya juga saya perintahkan turun langsung. Usut kenapa masyarakat marah ? Dan mempertanyakan kok pelaku meninggal ditangan polisi. Apa benar dilakukan kekerasan pada pelaku, padahal pelaku tidak melawan," katanya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved