Selasa, 30 September 2025

Vaksin Palsu

Tersangka Dokter dan Bidan Bertambah

Penyidik telah menggeledah tempat praktik dan penyimpanan vaksin palsu ketiga tersangka.

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Direktur Utama PT Bio Farma Iskandar memperlihatkan vaksin produk Bio Farma, saat jumpa pers terkait vaksin palsu di kantor Bio Farma, Jalan Pasteur, Kota Bandung, Kamis (30/6/2016). Bio Farma telah melakukan koordinasi dengan Bareskrim, Kementerian Kesehatan, Badan POM, dan distributor resmi vaksin Bio Farma, berdasarkan pengamatan fisik, kemasan, dan hasil uji laboratorium, vaksin yang diduga palsu adalah asli, atau tidak dipalsukan. Masyarakat agar tidak ragu untuk mengimunisasi putra putrinya dengan vaksin yang menjadi program pemerintah, baik di rumah sakit, puskesmas, posyandu, maupun di klinik. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN 

Adapun dr AR memperoleh vaksin palsu dari kelompok pembuat vaksin palsu, S dan I. Hasil penelusuran, ternyata kelompok S dan I terhubungan apotek Ibnu Sina, Pasar Jatinegara, Jaktim.

"Dokter AR memperoleh vaksin palsu dari Saudara S yang sebelumnya kami amankan. Saudara S dapat vaksin itu dari kelompok pembuat vaksin, S dan I. Setelah diurut jalur distribusinya ternyata dari apotek Ibnu Sina, yang awal telah terungkap sebagai pendistribusi vaksi palsu," jelas Agung.

Agung menambahkan, selain proses hukum, pihak Bareskrim juga berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan BPOM untuk menangani para bayi/anak yang menjadi korban vaksin palsu dari para dokter dan bidan tersebut. Di antaranya telah dilakukan penanganan medis dua bayi korban vaksin palsu korban dari dr AR.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved