Vaksin Palsu
Tersangka Dokter dan Bidan Bertambah
Penyidik telah menggeledah tempat praktik dan penyimpanan vaksin palsu ketiga tersangka.
Adapun dr AR memperoleh vaksin palsu dari kelompok pembuat vaksin palsu, S dan I. Hasil penelusuran, ternyata kelompok S dan I terhubungan apotek Ibnu Sina, Pasar Jatinegara, Jaktim.
"Dokter AR memperoleh vaksin palsu dari Saudara S yang sebelumnya kami amankan. Saudara S dapat vaksin itu dari kelompok pembuat vaksin, S dan I. Setelah diurut jalur distribusinya ternyata dari apotek Ibnu Sina, yang awal telah terungkap sebagai pendistribusi vaksi palsu," jelas Agung.
Agung menambahkan, selain proses hukum, pihak Bareskrim juga berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan BPOM untuk menangani para bayi/anak yang menjadi korban vaksin palsu dari para dokter dan bidan tersebut. Di antaranya telah dilakukan penanganan medis dua bayi korban vaksin palsu korban dari dr AR.