Kamis, 2 Oktober 2025

Kekurangan Petugas Kendala Pengawasan Tahanan

"Ini kejadian hampir berapa puluh tahun, kejadian pertama untuk meloloskan. Menyamar pertama ini," tutur Endang.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Terpidana kasus pemerkosaan dan pembunuhan yang kabur dari Rutan Salemba, Anwar alias Rijal ditunjukkan saat rilis di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (15/7/2016). Anwar ditangkap polisi di hutan kawasan Jasinga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, setelah buron selama satu minggu karena kabur dari Rutan Salemba. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelarian Anwar alias Rizal (26) dari Rumah Tahanan (Rutan) Salemba dengan cara menyamar merupakan upaya pertama kali kabur dari tempat tersebut.

Oleh karena itu, pihak Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta akan mengambil langkah untuk mengantisipasi insiden itu terulang kembali.

"Ini kejadian hampir berapa puluh tahun, kejadian pertama untuk meloloskan. Menyamar pertama ini," tutur Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta, Endang Sudirman, di Mapolda Metro Jaya, Jumat (15/7/2016).

Dia mengaku kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi kendala saat mengawasi tahanan.

Saat insiden itu terjadi pada Kamis (7/7/2016), hanya 27 orang yang melakukan pengamanan.

Memang ada tambahan 76 orang, namun mereka bertugas mulai dari pintu depan. Jumlah petugas pengamanan ini tak sebanding pengunjung yang datang saat Hari Raya Idul Fitri 1437 H.

"Dihitung saja 70 coba dimulai dari depan, paling banyak 7 sampai 8 orang saja (di ruang kunjungan)," kata dia.

Untuk mengantisipasi kekurangan petugas, maka pihaknya menerapkan alat pemindai. Selain itu, pihaknya telah menganggarkan rekaman CCTV, yang anggaran berasal dari Kementerian Hukum dan HAM.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved