Sabtu, 4 Oktober 2025

Menko Luhut Apresiasi Kesigapan Bripka Bambang Cegah Aksi Pelaku Bom Bunuh Diri Mapolresta Surakarta

"Saya mengapresiasi kesigapan Bambang dalam melaksanakan tugas jaganya."

ISTIMEWA
Menko Luhut B Pandjaitan saat membesuk Bripka Bambang Adi Cahyanto di RS Panti Waluyo, Solo, Selasa (5/7/2016) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengaku bangga atas kesigapan Bripka Bambang Adi Cahyanto, anggota Provost Mapolresta Surakarta, yang memberhentikan dan menanyakan maksud kedatangan pelaku bom bunuh diri yang terjadi  Selasa (5/7/2016) lalu.

Bripka Bambang kini menjalani perawatan di Rumah Sakit Panti Waluyo, Solo, karena bagian pelipis dan tangan terluka oleh serpihan bom bunuh diri pelaku yang tewas di tempat.

Menurut Luhut, Bambang sudah berjasa mencegah jatuhnya lebih banyak korban dengan mengorbankan keselamatan dirinya sendiri.

"Saya mengapresiasi kesigapan Bambang dalam melaksanakan tugas jaganya. Bambang berhasil mencegah pelaku yang menerobos masuk ke Markas Polresta sesaat sebelum berlangsungnya apel. Saat Bambang mendekat, pelaku meledakkan diri pada sekitar pukul 07.35," kata Luhut di akun facebooknya, Rabu (6/7/2016).

Di hari yang sama usai kejadian, Luhut Luhut meninjau langsung lokasi bom di halaman Mapolresta Surakarta.

Dia menjenguk Bripka Bambang yang sudah dalam kondisi lebih baik.

Kepada seluruh petugas, Luhut meminta tetap waspada. Khusus kepada Kepolisian, dia meminta melakukan penyelidikan secara tuntas terhadap alat-alat bukti yang sudah berhasil Densus 88 kumpulkan.

Kepada masyarakat, dia menghimbau agar jangan pernah membiarkan aksi teror menyurutkan silaturahim dengan keluarga dan saudara di Hari Raya Idul Fitri ini.

"Laporkan kepada aparat jika ada yang mencurigakan di sekitar Anda," kata Luhut.

"Saya berdoa, semoga kita dapat melewati Idul Fitri dengan lancar tanpa gangguan yang berarti. Mohon maaf lahir dan batin," pesan Luhut. 

‎Polri menyatakan Nur Rohman, pelaku bom bunuh diri di halaman Polresta Surakarta, merupakan pelaku tunggal.

"Bisa tunggal, dia merakit bomnya sendiri," kata Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti, Rabu (6/7/2016) di Mabes Polri.

Mengenai bom yang dirakit sendiri oleh Nur Rohman, Badrodin mengatakan bisa saja bom itu dibuat pada Januari atau Desember tahun lalu.

Namun mungkin juga itu adalah bom baru yang dibuat Nur Rohman melalui internet.

"Bisa saja ini bom yang dibuat Januari atau Desember lalu, karena dari sisi isinya hampir sama dengan bom tahun lalu. Tapi bisa saja ini bom baru," ujar Badrodin.

Jenderal bintang empat ini melanjutkan Nur Rohman merupakan anggota jaringan teroris Jamaah anshar Khilafah Daulah Nusantara (JAKDN).

Nur Rohman adalah tersangka yang berhasil melarikan diri ‎saat penangkal teroris di Bekasi pada 2015 lalu.
 

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved