Menteri Rudiantara Akui Aplikasi Dakwah Terinspirasi Go-Jek
Nantinya, melalui aplikasi tersebut, baik dari pengurus masjid maupun jama'ah, bisa mencari pendakwah yang lokasinya terdekat.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menjelaskan kebutuhan akan adanya pendakwah kini tidak lagi 'musiman' hanya pada waktu tertentu saja.
"Banyak masjid yang membutuhkan penceramah, da'i, sehingga kadang-kadang bukan hanya untuk bulan puasa, untuk hari minggu-minggu biasa juga untuk khotbah jum'atan dan lain sebagainya," ujar Rudiantara di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Sabtu (28/5/2016).
Terkait dengan ide yang digagas dalam pembuatan aplikasi dakwah bernama 'BLESS' tersebut, ia menuturkan awalnya aplikasi tersebut untuk mempertemukan antara masjid dengan pendakwah.
"Nah idenya adalah mempertemukan antara masjid atau tempat ibadah dengan penceramah," kata Rudiantara.
Ia mengaku, aplikasi tersebut terinspirasi dari sebuah layanan ojek berbasis online.
"Jadi seperti marketplace, ini seperti Go-Jek kan antara siapa yang mau menggunakan jasa transportasi, dengan pengendara transportasinya," imbuhnya.
Nantinya, melalui aplikasi tersebut, baik dari pengurus masjid maupun jama'ah, bisa mencari pendakwah yang lokasinya terdekat.
"Pada akhirnya, nanti pengurus masjid atau siapapun, kalau mau mencari pendakwah yang dekat dari situ, radius berapa, ini bisa diketahui dengan cepat," jelasnya.
Pria yang saat menghadiri perayaan akbar pondok modern Gontor mengenakan kemeja putih tersebut menegaskan, dengan adanya aplikasi dakwah diharapkan tidak akan ada lagi salah lokasi ceramah.
"Jadi tidak lagi nantinya tahap berikutnya misalkan penceramahnya di Jakarta Utara, masjidnya di Jakarta Selatan, sama seperti Go-Jek, itu juga tahu kan 'driver' yang paling dekat ada dimana," tegasnya.
Sebelumnya, Pondok Modern Darussalam Gontor Perwakilan Jakarta menggelar acara 'Sujud Syukur Menyambut 90 Tahun Gontor' yang dihelat di Nasjid Istiqlal, Jakarta Pusat.