Operasi Tinombala Sebentar Lagi Selesai
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyebutkan kelompok Santoso di Poso, Sulawesi Tengah, sudah terdesak.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyebutkan kelompok Santoso di Poso, Sulawesi Tengah, sudah terdesak.
Namun untuk perkembangan detailnya, Gatot meminta wartawan menanyakan kepada Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti.
"Kelompok Santoso sudah terdesak. Untuk operasionalnya tanyakan ke Kapolri karena Kapolri pemimpin operasi ini. Saya hanya mem-BKO-an pasukan saya," ujar Gatot di markas Korem 043/Garuda Hitam, Selasa (26/4/2016).
Kepada para prajuritnya, Gatot juga meminta doa agar Operasi Tinombala di Poso segera selesai.
"Tinombala doakan sebentar lagi selesai," ucap Gatot.
Orang Uighur Tewas
Ketua Satuan Tugas Operasi Tinombala Leo Bona Lubis mengatakan, satu anggota kelompok Santoso yang ditembak pada Minggu (24/4/2016) lalu berasal dari Suku Uighur.
Diketahui, warga negara asing juga bergabung dalam kelompok Santoso, termasuk dari Suku Uighur.
"Betul, namanya Mustafa Genc (MG) alias Mushab," ujar Leo.
Saat itu, MG bersama rombongannya yang terdiri atas lima orang melintas di permukiman warga. Karena tingkah mereka mencurigakan, seorang anggota satgas menanyakan tujuannya.
Tiba-tiba, orang Uighur itu mengacungkan parang ke petugas.
"Disuruh berhenti, dia ambil parang mau bacok anggota, ya kami tembak," kata Leo.
Sementara itu, empat anggota lainnya kabur ke dalam hutan lebat. Leo memperkirakan, enam anak buah Santoso adalah orang Uighur.
Empat di antaranya sudah ditangkap, dan satu orang tewas. Sementara itu, satu orang lagi masih dalam pengejaran.
"Anggota (Santoso) tinggal 25 orang sekarang," kata Leo.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Agus Rianto mengatakan, dari lokasi kejadian, satgas menemukan barang bukti berupa satu bom lontong, satu parang, dan satu tas berisi perbekalan anggota kelompok.