Sabtu, 4 Oktober 2025

Ini Kata Menteri LH Soal Reklamasi Tanjung Benoa

Rencana reklamasi di Bali tepatnya di Tanjung Benoa juga menjadi masalah karena warga setempat menolak.

TRIBUN BALI/I MADE ARDIANGGA
Sekitar 300 warga atau masyarakat Desa Adat Tanjung Benoa melakukan aksi Tolak Reklamasi, Minggu (7/2/2016) sore. Aksi ini dilakukan dengan cara membersihkan Pulau Pudut dan pembersihan tanaman bakau di pulau itu, yang sedianya akan menjadi areal reklamasi oleh PT. TWBI. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Proyek reklamasi tak hanya di DKI Jakarta saja yang menjadi sorotan publik. Rencana reklamasi di Bali tepatnya di Tanjung Benoa juga menjadi masalah karena warga setempat menolak.

Reklamasi di ‎Jakarta telah mendapat instruksi untuk dihentikan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan juga Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Lantas bagaimana dengan reklamasi Tanjung Benoa?

Menteri Siti menuturkan, pihaknya masih mendalami dan pertimbangkan analisis mengenai‎ dampak lingkungan (Amdal) di Tanjung Benoa. Dikatakannya, tidak mudah untuk melakukan Amdal di Tanjung Benoa.

"Kita masih dalami dan pertimbangkan dampak sosio cultural yang sangat dahsyat muncul di permukaan. Kita dalami itu, tidak mudah juga," kata Siti di Gedung DPR, Jakarta, Senin (18/4/2016).

‎Masih kata Siti, pihaknya belum bisa mengeluarkan rekomendasi pemberhentian reklamasi Tanjung Benoa. Menurut‎nya, saat ini pihaknya masih melakukan kajian terhadap Amdal.

"Amdalnya belum (selesai)," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved