Rabu, 1 Oktober 2025

Pilgub DKI Jakarta

NasDem: Kalau Yusril Mengatakan Ada Kejanggalan, Itu Adalah Prasangka Buruk

olitikus Partai NasDem bereaksi atas pernyataan Yusril Ihza Mahendra yang dianggap sudah keterlaluan. Beberapa pernyataan Yusril dipandang hanya menca

Penulis: Adi Suhendi
TRIBUN/DANY PERMANA
Bakal calon Gubernur DKI Jakarta Yusril Ihza Mahendra 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus Partai NasDem bereaksi atas pernyataan Yusril Ihza Mahendra yang dianggap sudah keterlaluan.
Beberapa pernyataan Yusril dipandang hanya mencari gara-gara karena tanpa latar belakang yang jelas, tiba-tiba dia berkomentar tentang dukungan NasDem dan Hanura kepada Ahok.

Yusril seperti sedang berakrobat dengan statemennya di media.

Terakhir, dia mengaitkan kritik publik terhadapnya yang ingin maju melalui konvensi partai Gerindra juga dengan menyebut Partai NasDem.

Menanggapi hal itu politikus Partai NasDem Taufiqulhadi mengingatkan Yusril bahwa bukan hanya kepada Ahok saja NasDem mendukung calon kepala daerah melaui jalur independen.

Dia mempertanyakan ketidaktahuan Yusril yang menurutnya aneh kalau orang sekelas pakar tata negara tidak mengetahuinya.

Padahal itu semua tercatat di media.

"Ini bukan pencitraan atau omongan saja karena ini fakta lapangan. Nah, mungkin Yusril belum tahu itu," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Tribunnews.com, Kamis (7/4/2016).

Taufiq menilai Yusril tampak ingin menggiring opini negatif terhadap NasDem dan Ahok.

Hal ini seperti terlihat dalam pernyataan bahwa NasDem terlalu cepat mendukung Ahok dan menyatakan ‘ada sesuatu’.

Dia menilai Yusril telah mengembangkan prasangka buruk yang justru tidak sejalan dengan nilai-nilai Partai Bulan Bintang yang dibangunnya.

"Kalau dia (Yusril) mengatakan ada kejanggalan, menurut saya itu adalah berprasangka buruk. Kalau kita ingin menjadi calon pemimpin, jangan (diawali) berprasangka buruk. Kalau diri sendiri kotor, jangan berpikir orang lain kotor," katanya.

Taufiq pun mengungkapkan seandainya Yusril datang lebih cepat, tidak menutup kemungkinan NasDem akan memberikan dukungannya untuk Yusril.

"Kalau Yusril datang lebih cepat, barangkali bisa saja NasDem mendukungnya," katanya.

Sayangnya, lanjut Taufiq, Yusril lamban menyikapi situasi lapangan.

Dia tidak cepat membaca momentum sehingga harus terseok-seok dan setiap hari harus berakrobat di media.

“Tidak seperti NasDem yang cepat membaca momen sehingga bisa menjadi peserta pemilu walaupun partai baru, dan meloloskan 36 anggota DPR,” katanya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved