Wakil Ketua Frkasi PAN Teguh Juwarno: Copot Kadiv Humas Mabes Polri
Hal ini ditegaskan oleh Wakil ketua Fraksi PAN, Teguh Juwarno, Rabu (6/4/2016).
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Fraksi PAN di DPR mendesak Kapolri untuk mencopot Kadiv Humas-nya dan mencabut pernyataannya yang menuduh kelompok pembela Siyono sebagai pro Teroris. Hal ini ditegaskan oleh Wakil Ketua Fraksi PAN, Teguh Juwarno, Rabu (6/4/2016).
"Justru tindakan Densus 88 selama ini yang harus dikritisi dan menebar teror terhadap aktifis Islam di tanah air. Seharusnya Polri dan Densus mengedepankan upaya deradikalisasi dengan melibatkan tokoh dan ormas Islam untuk mengajak para fundamentalis kembali ke jalan yang benar," Teguh menegaskan.
Dikutip dari Kompas.com, Kepala Divisi Humas Polri Brigjen Pol Anton Charliyan menganggap ada pihak yang sengaja memprovokasi agar Polri dianggap sengaja menghilangkan nyawa Siyono.
Namun, Anton enggan menyebut kelompok mana yang ia maksud.
Kelompok tersebut, kata dia, menuding Polri dan Densus 88 sengaja menyerang agama tertentu.
"Ada golongan tertentu yang pro teroris. Dia (Siyono) teroris, pegang senjata, dan ada yang membela. Silakan Anda saja yang menilai," ujar Anton.
Belakangan, kematian Siyono dipermasalahkan oleh Komnas HAM, Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan, dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Kontras dan Komnas HAM menganggap adanya pelanggaran HAM dan pelanggaran hukum oleh Densus 88 yang menyebabkan Siyono meninggal dunia.
PP Muhammadiyah kemudian melakukan otopsi terhadap tubuh Siyono. Pelaksanaan otopsi tersebut merupakan arahan dari bagian advokasi Komnas HAM.
"Perjalanan panjang Muhammadiyah dan ormas Islam di tanah air telah membuktikan bahwa Umat Islam Indonesia adalah umat yang moderat dan toleran. Hentikan teror terhadap umat mayoritas di negeri ini," Teguh Juwarno menegaskan kembali.