KPK Tangkap Legislator DKI
Gerindra Siapkan Tim Hukum ke KPK
Dasco mengatakan dirinya telah mencari informasi mengenai OTT KPK sejak semalam
Penulis:
Ferdinand Waskita
Editor:
Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- DPP Partai Gerindra akan mengutus tim hukum untuk mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hal itu terkait kabar operasi tangkap tangan (OTT) Anggota DPRD DKI asal Gerindra M. Sanusi.
"Mungkin nanti siang mengutus tim hukum ke KPK," kata Wakil Ketua Umum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Jumat (1/4/2016).
Dasco mengatakan dirinya telah mencari informasi mengenai OTT KPK sejak semalam. Ia hanya mengetahui Sanusi masih diperiksa KPK hingga kini. Anggota Komisi III DPR itu menuturkan pihaknya akan bersikap setelah ada keterangan resmi KPK. "Mungkin nanti ada keterangan KPK," ujarnya.
Dasco menuturkan KPK memang memang melakukan dua OTT pada hari Kamis (31/3/2016). "Nah, salah satunya itu (terkait Sanusi)," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan Tribunnews.com, Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Mohamad Sanusi ikut ditangkap dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Tiga penyidik KPK dan Sanusi yang mengenakan batik terlihat keluar dari mobil Jaguar hitam berplat nomor B 123 RX miliknya. Dua tas besar juga ditahan KPK sebagai barang bukti.
Selain Sanusi, KPK juga menangkap beberapa orang lainnya. Ketua KPK Agus Rahardjo membenarkan adanya OTT yang dilakukan KPK, namun tidak menjelaskan identitas orang-orang yang ditangkap KPK.
Hingga saat ini, pihak bersangkutan belum bisa dikonfirmasi soal penangkapan yang terjadi pada Kamis (31/3/2016) malam.
Sebelumnya, ruangan Sanusi di gedung DPRD DKI Jakarta disegel oleh KPK.
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Prabowo Soenirman mengatakan, penyegelan tersebut dilakukan sekitar pukul 20.00 WIB.
"KPK menyegel sekitar jam 7-8 malam tadi. Ruang Komisi D dan ruangan Pak Taufik di lantai 9 disegel," kata Prabowo.
Saat penyegelan, Prabowo mengaku sudah berada di rumah. Ia hanya mendapat laporan dari rekan-rekannya. Ia pun belum mengetahui penyegelan ini dalam kasus apa.
Komisi D DPRD DKI Jakarta membidangi pembangunan. Komisi ini dipimpin oleh M Sanusi dari Fraksi Gerindra.