Sabtu, 4 Oktober 2025

Ledakan Granat Saat di Pelatihan Satpam Dianggap Kecelakaan

Seperti diketahui akibat tragedi itu, ada empat korban tewas yakni satu anggota Polri dan tiga satpam

Tribunnews.com/ Glery Lazuardi
Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mabes Polri mengklaim ledakan granat di Universitas Haluoleo, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (29/3/2016) kemarin saat berlangsungnya pelatihan satpam di sana adalah sebuah kecelakaan.

Seperti diketahui akibat tragedi itu, ada empat korban tewas yakni satu anggota Polri dan tiga satpam.‎ Selain itu beberapa orang juga terluka dan sudah mendapatkan perawatan di RS Bhayangkara Kendari.

Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Agus Rianto mengatakan ‎pihaknya masih melakukan pendalaman baik oleh Propam maupun Brimob soal penyebab pasti ledakan.

"Yang pasti, mereka yang memberikan pelatihan adalah mereka yang paham di bidangnya, profesional di bidang penjinakan bahan peledak atau bom," ungkap Agus, Rabu (30/3/2016) di Mabes Polri.

Agus melanjutkan saat pelatihan pengenalan bahan peledak, memang diupayakan semaksimal mungkin pelaksanaan pelatihan itu menggunakan alat peraga simulasi.

"Kemarin informasi yang saya dapat, teman-teman Brimob di Sultra memberikan contoh untuk pembeda antara asli dan tiruan. ‎ Ini lah yang jadi bahan pertimbangan dari teman-teman disana untuk menampilkan granat asli," beber jenderal bintang satu itu.

Agus menambahkan yang menjadi pertanyaan saat ini ialah, mengapa para pelatihnya ialah mereka yang profesional dan malah meledak? Menurutnya itu adalah kecelakaan.

"yang jadi pertanyaan kan kenapa yang melatih profesional lalu meledak? Itu kecelakaan. Siapa sih yang mau musibah, kan tidak ada," tambahnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved