Rabu, 1 Oktober 2025

Helikopter TNI Jatuh di Poso

Kapolri Bantah Helikopter TNI Ditembak Teroris Santoso Cs

Seperti di ketahui wilayah Poso sejak dulu dijadikan markas oleh gembong teroris Santoso dan anak buahnya.

Ist/Kadispenad
Helikopter milik TNI AD jenis Bell 412 EP meledak di wilayah Patiro Bajo, kelurahan Kasiguncu, Kabupaten Poso, Minggu (20/3/2016) sore. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mabes Polri memastikan tragedi jatuhnya helikopter milik TNI Angkatan Darat (AD) jenis Bell 412 di Poso Pesisir, Minggu (20/3/2016), bukan karena serangan teroris kelompok Santoso.

Helikopter TNI AD jatuh saat sedang menjalani operasi bantuan Tinombala mengakibatkan13 anggota TNI menjadi korban, bukan karena serangan terorisme.

Seperti di ketahui wilayah Poso sejak dulu dijadikan markas oleh gembong teroris Santoso dan anak buahnya.

Mereka bertahan hidup di hutan-hutan.

Saat ini baik Polri dan TNI sedang melakukan Operasi Tinombala untuk menangkap Santoso.

"‎Jatuhnya heli dipastikan bukan karena serangan teroris. Kami pastikan itu tidak ada. Karena disana bukan daerah rawan tapi pemukiman dekat Bandara," tutur Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti, Senin (21/3/2016) di Mabes Polri.

‎Mantan Kapolda Jawa Timur ini menambahkan saat ini penyebab jatuhnya heli masih dalam penyelidikan oleh pihak TNI.

"‎Kan masih dalam penyelidikan oleh TNI untuk sebab pastinya apa, tapi memang kemarin cuacanya itu cukup buruk tapi bisa juga ada penyebab lain," bebernya.

‎‎Ditanya soal adanya rencana 13 jenazah dibawa ke Jakarta untuk selanjutnya diidentifikasi di RS Polri, hal itu dibenarkan oleh Badrodin.

"Memang rencananya dibawa ke Jakarta, jenazahnya diidentifikasi di RS Polri Kramat Jati supaya tidak terjadi kesalahan dalam pengembalian ke keluarga," ujarnya.
 

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved