Sabtu, 4 Oktober 2025

Bupati Ogan Ilir Ditangkap BNN

IDI Sumsel Siap Diperiksa, Terkait Dugaan Rekayasa Tes Kesehatan Bupati Ogan Ilir

Terkait adanya dugaan hasil tes rekayasa, IDI Sumsel membantah tegas sebab tim medis RSMH Palembang profesional dan kompeten di bidangnya

Penulis: Welly Hadinata
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Petugas menggiring Bupati Ogan Ilir (OI) Ahmad Wazir Nofiandi saat tiba di Gedung Badan Narkotika Nasional (BNN), Jakarta, Senin (14/3/2016). Bupati Ogan Ilir (OI) AW Noviandi bersama Murdani (swasta), Juniansyah (buruh perusahaan), Faizal Rochie (PNS RS Ernaldi Bahar) dan Deny Afriansyah (PNS Dinkes OKU Timur) jalani pemeriksaan terkait kasus penyalahgunaan narkoba, TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Welly Hadinat

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Pasca tertangkapnya Bupati Ogan Ilir (OI) AW Nofiadi Mawardi di kediamannya minggu malam lalu oleh BNN Pusat, berbagai spekulasi mulai muncul di kalangan masyarakat.

Terutama hasil pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh tim medis 7 bulan lalu sebelum pelantikan.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Sumsel, dr Rizal Sanif SpOG menegaskan, pihaknya sudah menjalankan mekanisme pemeriksaan sesuai prosedur.

Apalagi yang berwenang melakukan pemeriksaan tersebut ialah KPU Sumsel.

Saat itu kebetulan ada tujuh Kabupaten yang menyelenggarakan Pilkada.

"KPU meminta IDI untuk menyelenggarakan tes kesehatan tersebut dan sesuai standar pemeriksaan, karena hasilnya langsung kita serahkan ke IDI cabang masing-masing daerah," ujarnya di Kantor Dinas Kesehatan Sumsel, Selasa (15/3/2016).

Terkait adanya dugaan hasil tes rekayasa, pihaknya membantah tegas.

Sebab tim medis dalam hal ini RSMH Palembang yang bertugas sudah berkompoten dan profesional di bidangnya.

"RSMH kan RS pusat, tipe A. Seluruh peralatan lengkap. Maka itu pemeriksaan dilakukan disana. Tidak hanya tes narkoba yang dilakukan. Seluruh tes kesehatan lain juga dijalankan," ujarnya.

Apalagi selaku mewakili profesi sebagai dokter, dr Rizal percaya para tim medis menjalankan tugasnya dengan tanggung jawab profesi.

Tentu saja jalannya pemeriksaan sesuai prosesur dan undang-undang.

"Jika memang meragukan dan kalau penyidik mau periksa, silahkan saja. Namun kami tidak bisa beberkan hasil pemeriksaan ke publik, sebab itu merupakan privasi," tegasnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved