Senin, 6 Oktober 2025

Prahara Partai Golkar

Kata SBY, Pemerintah Jokowi Dianggap Ikut Campur Tangan Kisruh Golkar dan PPP

Ia membandingkan dengan pemerintahan yang dipimpin-nya selama 10 tahun.

Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Presiden Joko Widodo berfoto berbincang bersama Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono usai peresmian penggunaan Gedung KPK di Jalan Kuningan Persada, Kavling C4, Jakarta Selatan, Selasa (29/12/2015). Gedung KPK yang berjuluk gedung Dwi Warna tersebut memiliki 16 lantai dengan luas 8.000 meter persegi serta mengusung konsep Secure, Smart, and Green yang akan diberlakukan KPK dalam menjalankan aktivitas kesehariannya. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

SBY juga mengingatkan bahwa kekuasaan ada batasnya. Ada aturan yang jelas, kapan pihak penguasa harus berhenti dan tidak boleh mencampuri ranah atau wilayah pihak lain.

"Kita mestinya ikut merasa bersalah. kalau itu kita biarkan. Tidak ada gerakan moral, empati untuk ikut menyelesaikan yang terjadi di tubuh sejumlah parpol tertentu," kata SBY.

"Kalau saya egois saya memimpin Partai Demokrat, PD di 2014 menurun drastis, saya bisa senang-senang saja kalau ada partai yang sulit konsolidasi. Tapi sebagai orang yang mencintai demokrasi dan pernah memimpin, sebenarnya itu tidak patut terjadi. Negara harus bertanggung jawab," tambahnya.

Sebagai seseorang yang pernah menjadi Presiden dan juga Ketua Umum partai, SBY menaruh harapan besar terhadap kekuasaan pemerintahan Jokowi-JK.

"Saya punya keyakinan pemimpin kita, presiden Jokowi juga mestinya menghendaki demokrasinya hidup, kedaulatan partai dihormati. Kalau ada sengketa bisa diselesaikan dengan baik, pemerintah jadi fasilitator," katanya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved