Kamis, 2 Oktober 2025

Prahara Partai Golkar

Wajar, Saling Serang Calon Ketua Umum Golkar

Mereka saling mengungkit kelemahan masing-masing calon.

Editor: Johnson Simanjuntak
Amriyono Prakoso/Tribunnews.com
Sunanto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saling serang antar calon ketua umum Partai Golkar semakin memanas menjelang digelarnya Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) pertengahan April mendatang.

Mereka saling mengungkit kelemahan masing-masing calon.

Pengamat politik dari Jaringan Pendidikan Pemilu untuk rakyat (JPPR) Sunanto menilai hal yang wajar dalam kompetisi politik terdapat aksi saling serang antar calon ketua umum.

"Saya kira sampai saat ini masih wajar sebagai membangun peningkatan demokrasi. Sekaligus sebagai media sosialisasi," ujar Sunanto kepada Tribun, Jumat (4/3/2016).

Termasuk kata dia, mengungkit kelemahan setiap kandidat memang sudah menjadi keharusan agar pemilih Golkar sadar akan kebutuhan pemimpin yang mampu mengangkat prestasi Golkar kembali.

Dan sebagai bentuk upaya pembersihan dari upaya money politik Golkar harus membenahi klausul.

Yakni, apabila ada kandidat melakukan politik uang harus didiskualifikasi.

Hal ini tak lain agar publik percaya dan menandakan bahwa partai Golkar sudah berubah.

"Sudah memiliki integritas partai yang bersih dan sudah berubah," ujarnya.

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) pun menilai biasa dalam kompetisi politik terdapat aksi saling serang antar calon ketua umum.

Menurut dia, dalam pertarungan partai politik, aksi saling menjatuhkan lawan dengan mengemukakan kelemahan masing-masing pun merupakan hal wajar.

"Itu dalam kompetisi itu biasa saja selama tidak langsung menohok pribadi yang tidak benar. Itu biasa saja kalau orang mau bertanding, atau mau berkompetisi dalam politik mengemukakan kelemahan-kelemahan," ujar JK di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (3/3/2016).

JK menilai, serangan-serangan tersebut biasanya justru tak dilakukan oleh calon ketua umum, namun oleh orang lain.

Pelaksanaan munas Partai Golkar pun, kata dia, akan digelar sesuai rencana.

"Ya April atau Mei terserah," kata dia.

Ia menambahkan, aksi saling serang ini tidak akan menyebabkan terjadinya perpecahan di internal partai.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved