Prahara Partai Golkar
Jusuf Kalla Maklumi Isu Politik Uang Menjelang Munaslub
Isu politik uang santer menjelang musyawarah nasional luar biasa (munaslub) Partai Golkar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Isu politik uang santer menjelang musyawarah nasional luar biasa (munaslub) Partai Golkar, di mana akan digelar pemilihan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, pengganti Aburizal Bakrie.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Nurdin Halid versi musyawarah nasional (munas) Bali, mengakui praktik tersebut sudah dilakukan oleh salah seorang yang berniat maju di pemilihan.
Wakil Sekretaris Jenderal Golkar Munas Riau, Ahmad Doli Kurnia juga mengakui hal yang sama. Selain itu pengurus partai yang berniat menjadi Ketua Umum, juga menuturkan hal senada.
Mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar yang kini menjabar Wakil Presiden Jusuf Kalla, mengaku maklum bila isu politik uang marak beredar menjelang pemilihan ketua partai berlambang pohon beringin itu. Bahkan ia pun memaklumi bila ada aksi saling tuding.
"Dalam kompetisi itu biasa saja, selama tidak menohok pribadi yang tidak benar, itu biasa saja dalam kompetisi politik mengemukakan kelemahan-kelemahan lawan," ujarnya kepada wartawan, di kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Kamis (3/3/2016).
Umumnya aksi saling tuding itu tidak dilakukan oleh sang bakal calon ketua, melainkan oleh orang-orang yang berada di sekitar sang bakal calon.
Walaupun demikian, aksi itu ia yakini tidak akan berujung pada perpecahan. Namun ia tetap mengimbau agar semua pihak menghindari politik uang.
"Hati-hati dengan politik uang," tandasnya.