Jumat, 3 Oktober 2025

Prahara Partai Golkar

Ridwan Bae: Akom Sempat Tandatangani‎ Surat Tak Maju Ketum Golkar

Ade Komarudin sebelumnya mengakui adanya kesepakatan dengan Aburizal

Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM/Muhammad Zulfikar
Ketua DPR Ade Komaruddin 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Ketua DPD Golkar Sulawesi Tenggara Ridwan Bae mengklarifikasi pernyataanya yang melarang Ade Komaruddin maju sebagai calon Ketua Umum Golkar.

Hal itu dikarenakan Ade telah menjabat sebagai Ketua DPR.

Ridwan menegaskan tidak pernah melarang Akom, sapaan akrab Ade Komaruddin, untuk maju dalam Munas Golkar.

Ia hanya menyampaikan bahwa Akom sempat menandatangani surat bermaterai tidak akan maju sebagai calon ketua umum Golkar.‎

"Ada perjanjian yang di tandatangan oleh Akom, dihadapan ARB (Aburizal Bakrie) bahwa kalau dia jadi ketua DPR, tidak akan maju. Tertulis di materai," kata Ridwan di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (10/2/2016).

‎Ridwan mengakui AD/ART tidak mengatur mengenai rangkap jabatan tersebut.

Surat bermaterai itu juga tidak dapat mengalahkan AD/ART.‎

Namun, ia mengaku tidak melihat surat pernyataan tersebut.

"Sya tidak melihat, tapi waktu pertemuan dengan ARB, 28 DPD I hadir, membicarakan dari semua calon yang ada. Sampe disitu adalah, ada tambahan, ada pernyataan Akom," tutur Anggota Komisi V DPR itu.

Ridwan mengatakan hingga saat ini, DPD I Sulteng belum menentukan calon yang akan dipilih.

Ia juga menjelaskan alasannya membela Novanto saat persidangan di MKD.

"Saya di MKD membela Novanto bukan pribadinya semata, melainkan karena dia Ketua DPR sebagai lambang, dan dia anggota Golkar. Dan saya mempertahankan kebenarannya. Asal Ade Komaruddin terjadi seperti itu saya juga bela selama diperintahkan untuk membela," ujarnya.

Ade Komarudin sebelumnya mengakui adanya kesepakatan dengan Aburizal saat dirinya akan ditunjuk menjadi Ketua DPR, menggantikan Setya Novanto.‎

Tetapi, hal itu tidak berkait dengan calon ketua umum Golkar. Melainkan, dirinya tidak akan menginisiasi Munas.

"Pada saat rapat penentuan saat saya terpilih sebagai calon ketua DPR dari Partai Golkar. Saat itu harus diputuskan ada integritas bahwa saya tidak boleh menginisiasi munas. Dan, pada saat itu saya mengatakan bahwa saya siap. Saya ini keluarga Indonesia, saya menjalani nilai-nilai keluarga Indonesia," katanya.

Mengenai pencalonan sebagai ketua umum Golkar, Akom mengaku hanya mengalir saja.

Apalagi tidak ada aturan dalam AD/ART larangan maju sebagai calon ketum bila telah menjabat sebagai Ketua DPR.

"Kalau memang temen-temen menghendaki, dan kemudian saya demi kemaslatan untuk Indonesia. Dan Golkar, saya akan bersikap pada saatnya. Tapi, tentu itu kan tergantung pada maunya yang punya suara," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved