Nasib Novel Baswedan
Soal Novel Baswedan, KPK Segera 'Blak-blakan'
Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi belum ada yang berani blak-blakan soal sikap mereka terhadap penyidik Novel Baswedan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi belum ada yang berani blak-blakan soal sikap mereka terhadap penyidik Novel Baswedan.
Meski Wakil Ketua KPK Saut Situmorang menyiratkan bahwa adanya tawaran ke Novel untuk memilih sendiri BUMN yang diinginkan, namun itu belum dipublikasikan secara terbuka.
Pelaksana harian Kepala Biro Humas KPK Yuyuk Andriati mengatakan, dalam waktu dekat, pimpinan KPK akan menjelaskan sikap sekaligus meluruskan wacana yang beredar belakangan ini.
"Yang pasti dalam waktu dekat pimpinan KPK akan menjelaskan soal Novel Baswedan. Posisi saat ini, Novel tetap jadi penyidik KPK," ujar Yuyuk di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (9/2/2016).
Yuyuk mengatakan, penarikan berkas Novel masih diproses. Saat ini, pimpinan KPK masih menunggu berkas perkara Novel disempurnakan.
"Saya konfirmasikan, sikap pimpinan KPK masih menunggu," kata Yuyuk.
Sebelumnya, Saut mengatakan, KPK memberi kesempatan seluas luasnya bagi Novel untuk berkembang di tempat lain.
Namun, ia membantah bahwa opsi tersebut merupakan hasil lobi-lobi dengan Polri dan Kejaksaan.
"Novel Baswdan itu fleksibel. Oleh sebab itu, diyakini akan bisa menyesuaikan diri di mana saja dan tetap relevan dengan keahliannya," ujar Saut.
Namun, Saut membantah adanya barter keberlangsungan nasib penyidik Novel Baswedan di KPK dan penghentian kasusnya.
Ia mengatakan, pimpinan KPK telah menentukan pilihannya untuk mengatasi masalah Novel.
"Ini bukan soal tawar menawar. Ini soal pilihan. Kami juga punya keterbatasan memberi alternatif pilihan, harus dilihat hati-hati ke arah mana," ujar Saut.
Namun, belum diketahui apakah pernyataan Saut merupakan sikap resmi KPK. Dikonfirmasi terpisah, pimpinan KPK enggan berkomentar soal pernyataan tersebut. (Ambaranie Nadia Kemala Movanita)