Sabtu, 4 Oktober 2025

Kontroversi Gafatar

Wapres JK Bilang Gafatar Harus Dibubarkan

Rencana ormas Gafatar membentuk negara sendiri, sudah terendus oleh Polisi.

Editor: Hasanudin Aco
TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI
Sejumlah anak berpegangan ke baju orangtuanya saat bersama 355 jiwa warga eks Gafatar naik ke kapal untuk diangkut menggunakan KRI Teluk Gilimanuk, di Pelabuhan Peti Kemas Dwikora, Jl Pak Kasih, Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (23/1/2016) sejak pukul 09.00 WIB. Kapal dengan tujuan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Jawa Tengah tersebut berangkat dari Pontianak sekitar pukul 12.00. TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tidak bisa dibenarkan bila organisasi masyarakat (Ormas) Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) hendak membentuk negara sendiri di wilayah Indonesia.

"Salah itu, karena itulah harus dibubarkan," kata Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, kepada wartawan, di kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (26/1/2016).

Sedangkan bagi para anggotanya yang sudah memutuskan untuk bertaubat dan kembali ke jalan yang benar, pemerintah siap memfasilitasi.

Hal tersebut sudah dilakukan terhadap ratusan mantan anggota Gafatar yang diusir dari Mempawah, Kalimantan Barat oleh masyarakat setempat.

Rencana ormas Gafatar membentuk negara sendiri, sudah terendus oleh Polisi.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Kapolri Jendral Pol Badrodin Haiti menuturkan bahwa pihaknya menemukan hal tersebut, dari dokumen yang terdapat di laptop salah seorang anggota Gafatar.

"Ini tidak main-main, ini ancaman serius," kata Kapolri kepada wartawan, di komplek Parlemen, Jakarta Pusat, kemarin, Senin (25/1/2016).

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved