Jumat, 3 Oktober 2025

Ledakan Bom di Sarinah

Kombes Martuan: Kalau Saya Tunggu Rompi Antipeluru, Berapa Banyak Orang akan Mati?

KALAU saya menunggu body vest (rompi antipeluru), berapa banyak orang yang akan mati?

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Gusti Sawabi
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Warga melakukan aksi simpatik terkait terkait serangan bom Sarinah saat acara Car Feee Day di Kawasan Sarinah, Jakarta, Minggu (17/1/2016). Pasca serangan teror bom pada Kamis (14/1/2016) lalu, warga melakukan aksi dukungan dengan berbagai cara seperti menaburkan bunga dan beberapa soanduk dukungan penumpasan teroris. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN. 

"Saya baru tahu Untung polisi. Sebelumnya nggak tahu," katanya. Setelah mengetahui AKBP Untung Sangaji merupakan aparat kepolisian, Martuani minta Untung untuk melindungi dirinya di bagian belakang.

Sedang sopir Martuaniyang membawa senjata api berada di sisi kiri. Dalam kondisi seperti itu, menurutnya, harus dilakukan penindakan cepat. Sehingga ia tak mempedulikan SOP penanganan teror. Apalagi menunggu memasang rompi anti peluru, bisa jadi korban pihak sipil bertambah banyak.
"Kalau saya menunggu ropi, ya wassalam. Di mobil saya juga tidak bawa rompi antipeluru. Kalau SOP harus bawa," katanya.

Sebagai upaya mengantisipasi insiden serupa, Martuani selalu membawa senjata api. Di pinggang terdapat dua magazine. Dia sempat memperlihatkannya kepada wartawan.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved