Minggu, 5 Oktober 2025

Ledakan Bom di Sarinah

Alasan AKBP Untung dan Ipda Tamat Tembak Mati Pelaku Bom Sarinah

Untung sendiri menghabiskan tiga magazen dari lima magazen yang dibawanya.

Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Johnson Simanjuntak
Eri Komar Sinaga/Tribunnews.com
AKBP Untung Sangaji 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tidak satupun dari lima pelaku teror di kawasan Sarinah yang berhasil ditangkap hidup oleh aparat kepolisian.

Selain meninggal karena bom, pelaku tewas dihantam peluru aparat polisi.

Ajun Komisaris Besar Polisi Untung Sangaji yang sempat berhadapan dengan teroris, mengaku harus menyelesaikan pelaku di tempat untuk menghindari korban yang lebih banyak.

Untung yang saat di TKP berbaju putih mengatakan dia dan rekannya Ipda Tamat dan petugas yang lain mendengar ledakan bom.

Oleh komandan, mereka kemudian diperintahkan untuk bersiaga dan langsung mengokang senjata.

Sambil menunggu pasukan datang, Untung bersama Tamat kemudian datang ke pos polisi yang di depan dan Tamat mengamankan mobil mereka.

Ternyata, kata dia, ada korban di sekitar mobil dan mengetahui bom tersebut bukan bom biasa.

Untung langsung mengatakan itu perbuatan teroris karena ada skrup ada baut.

"Paku nancap di korban yang di dalam. Akhirnya saya berteriak ke Tamat, untuk back up," kata AKBP Untung Sangaji di Cikini, Jakarta, Sabtu (16/1/2016).

Ketika menyelamatkan korban ke atas mobil, lanjut dia, kemudian terdengar ada tembakan.

Korban tersebut kemudian dimasukkan ke dalam mobil dan dilarikan ke rumah sakit.

Tiba-tiba di tengah kerumunan, Untung melanjutkan, ada orang yang tergeletak.

Untung memerintahkan agar masyarakat melarikan diri.

Tamat kemudian menembak di kaki pelaku sementara Untung menembak di dada.

Menurut Untung, tembakan tersebut ke dada diambil karena dia melihat pelaku tersebut membawa ransel besar berisi bom di punggungnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved