Kamis, 2 Oktober 2025

Ledakan Bom di Sarinah

Luhut Geram dengan Komentar Pengamat yang Sebut BIN Kecolongan

Luhut menilai pengamat tersebut tidak mengerti sejarah perkembangan dunia intelijen.

Warta Kota/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan saat mengunjungi TKP bom Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016). Warta Kota/angga bhagya nugraha 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhuka) Luhut Binsar Pandjaitan geram ketika ada pernyataan pengamat yang menilai Badan Intelijen Negara (BIN) kecolongan terkait bom dan serangan di Jalan MH. Thamrin, Jakarta Pusat kemarin.

Luhut menilai pengamat tersebut tidak mengerti sejarah perkembangan dunia intelijen, sehingga ia meminta kepada pengamat itu untuk mendalami lagi ilmu intelijennya.

"Jadi, kalau ada pengamat yang menamakan dirinya pengamat intel, intel kecolongan, tolong dia belajar sejarah intelijen‎," ujar ‎Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (15/1/2016).

Luhut mengatakan, intelijen secanggih apapun akan sulit untuk mengetahui persis, kapan para pelaku teror akan bergerak.

Bahkan hampir tidak mungkin menduga pikiran maupun hati seseorang teroris.

Luhut memberikan contoh, yaitu peristiwa serangan teror di Paris, Perancis beberapa waktu lalu.

Karena para pelaku di Paris itu menggunakan telegram, sehingga tidak bisa diketahui kapan melakukan aksi teror tersebut.

‎"Jadi, yang tidak kita bisa duga adalah kapan, dimana dan bagaimana mereka (Teroris) melakukan‎," kata Luhut.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved