Rabu, 1 Oktober 2025

Jokowi: Sudah Waktunya Rombak Total Arsitektur Keuangan Dunia

Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa sudah waktunya harus merombak total arsitektur keuangan dunia.

Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/Rusman/Setpres
Presiden Joko Widodo menerima Surat-Surat Kepercayaan Duta Besar Luar Biasa dan berkuasa penuh ( LBBP) Designate Resident untuk Republik Indonesia, di Istana Merdeka, (13/11/2015). Berikut Nama Nama Duta Besar: 1.Y.M Tuan Abdihakim Ali Yasin,Duta Besar Republik Federasi Somalia. 2.Y.M Tuan An Kwang II,Duta Besar Demokratik Rakyat Korea. 3.Y.M Tuan Hoang Anh Tuan Duta Besar Republik Sosialis Viet Nam 4. Y.M Tuan Ivan Hotek Duta Besar Republik Ceko 5.Y.M Nyonya Phavanh,Duta Besar Republik Demokratik Rakya Laos 6.Y.M Tuan George A. DogoritisDuta Besar Republik Yunani 7 Y.M Tuan Robert Lauer, Duta Besar Luksemburg 8 Y.M Tuan Vincent Guerend,Duta Besar Uni Eropa. TRIBUNNEWS.COM/Rusman/Setpres 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa sudah waktunya harus merombak total arsitektur keuangan dunia.

Hal itu kata Jokowi, mengingat masalah utama yang dihadapi perekonomian dunia saat ini adalah menciutnya likuiditas dollar Amerika Serikat (US dolar) di hampir semua negara berkembang atau emerging market dunia.

Selain itu, lanjut Jokowi, sejak diciptakannya mata uang Euro pada tahun 1999, tidak ada mata uang dunia atau global reserve currency yang baru.

“Ketergantungan yang tinggi terhadap US dolar telah menyebabkan distorsi-distorsi global yang kini mengancam kemajuan ekonomi global,” kata Jokowi, dalam Working Session I KTT G-20 di Antalya Turki, Minggu (15/11/2015), dalam keterangan tertulis Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana.

Lebih lanjut kata Jokowi, negara-negara berkembang harus segera mengimplementasikan reformasi-reformasi ekonomi yang fundamental.

Karena dia jelaskan, reformasi perekonomian yang nyata sangat diperlukan untuk membangun kembali kredibilitas pasar serta merebut kembali kepercayaan investor dan pelaku ekonomi.

"Reformasi ekonomi yang fundamental ini perlu diikuti likuiditas finansial yang kuat agar tidak mengalami gejolak karena terjadinya gangguan pada likuiditas," kata Jokowi.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved