Sabtu, 4 Oktober 2025

Tragedi Paris

Jokowi: Terorisme Tidak Dapat Ditolerir

"Duka cita mendalam bagi korban aksi kekerasan di Paris," ucap Jokowi dalam akun twitternya @jokowi.

SETPRES/LAILY
Presiden Joko Widodo berbicara kepada media di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta saat akan bertolak menuju Antalya Turki menghadiri pertemuan G20, Sabtu (14/11/2015). SETPRES/LAILY 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan duka cita mendalam bagi korban aksi teror yang menewaskan lebih seratus orang di Paris, Perancis, Jumat (13/10/2015) malam.

"Duka cita mendalam bagi korban aksi kekerasan di Paris," ucap Jokowi dalam akun twitternya @jokowi.

Jokowi juga mengutuk keras aksi teroris yang telah memakan korban jiwa tersebut.

"Terorisme, apapun bentuk dan alasannya tidak dapat ditolerir," tandasnya.

Sementara itu diberitakan, dua dari delapan pelaku serangan teror di Paris pada Jumat (13/11/2015) dikabarkan telah diidentifikasi, di mana seorang di antaranya adalah warga Prancis.

Dikutip dari berbagai sumber, dua pelaku tersebut adalah Ismael Omar Mostefai dan Abbdulakbak B..

Menurut Le Monde, Ismael adalah seorang warga Prancis berusia 30 tahun yang tinggal di Courcouronnes, keturunan Algeria, dan sudah berkeluarga.

Ismael juga dikatakan terdaftar sebagai orang yang pernah teradikalisasi, di mana tercatat pria tersebut pada 2013 - 2014 sempat melakukan perjalanan ke Suriah.

Menurut informasi yang didapat, ia juga memiliki seorang ayah dan saudara laki-laki yang juga terdaftar sebagai warga Prancis.

Kini keduanya ditahan oleh otoritas Prancis untuk dimintai keterangan.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved