Pertemuan Jokowi-KIH di Istana Hasilkan Tiga Poin Pembicaraan
Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan dengan partai pendukung pemerintah yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH).
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan dengan partai pendukung pemerintah yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH).
Pertemuan tersebut berlangsung di Istana Negara, Kamis (12/11/2015) malam.
Ketua PPP versi Muktamar Surabaya, Romahurmuziy, mengatakan pertemuan itu dihadiri oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Lalu lima Ketua Umum KIH yakni Megawati Soekarnoputri, Wiranto, Muhaimin Iskandar, Surya Paloh dan Romahurmuziy serta seluruh Sekretaris Jenderal.
"Hadir juga Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Suharso Monoarfa dan Ketua Majelis Pakar PPP Lukmah Hakim Saifuddin," kata pria yang akrab dipanggil Romy melalui pesan singkat, Kamis (12/11/2015) malam.
Romy menjelaskan setidaknya terdapat tiga fokus pembicaraan antara lain:
Pertama, konstelasi politik nasional dan konsolidasi KIH yang dalam rapat disepakati diubah namanya menjadi Partai-Partai Pendukung Pemerintah.
Kedua, hal-hal yang terkait dukungan atas kinerja pemerintahan Jokowi-JK, terutama mendorong momentum meningkatnya pertumbuhan ekonomi kuartal III yang merupakan resultan dari sejumlah Paket Kebijakan Ekonomi. "Untuk itu partai-partai pendukung pemerintah terus mengupayakan dukungan politik atas hal tersebut.
Ketiga, terkait kinerja parlemen antara lain membahas beberapa pansus, baik pansus perundang-undangan maupun pengawasan.
"Hal-hal lain yang lebih detail tentu tidak semua bisa disampaikan," imbuhnya.