Senin, 6 Oktober 2025

Perjuangan Syafruddin, Penyandang Disabilitas Meraih Mimpi di Jakarta

Syafruddin merupakan penyandang disabilitas. Ia tidak memiliki kaki.

Editor: Hasanudin Aco
Tribunnews.com/Ferdinand Waskita
Syafruddin, penyandang disabilitas. 

Syafruddin tinggal di asrama kampus. "Saya dapat bersekolah dari biaya pribadi Pak Try Sutrisno," katanya.

Selama kuliah, ia mengakui memiliki hambatan dalam beraktivitas. Apalagi bila keluar kampus. Ia sulit bila naik bus kota atau kereta listrik. "Saya sulit naik keatas bus," ujarnya.

Akhirnya, Syafruddin kembali mengirimkan surat permintaan pembelian motor kepada Try Sutrisno. Ternyata, Try Sutrisno mengabulkan permintaan Syafruddin. Saat menjalani semester 2 di kampus, Syafruddin akhirnya memiliki sepeda motor Roda tiga. "Ya inilah saya, tergantung motor. Seperti saat saya kesini (Gedung DPR)," katanya kembali ‎tersenyum.

Pembicaraan kemudian beralih kepada keluarga, Syafruddin dikenalkan keluarga kepada calon istrinya Ade Sastri Ipoh yang kini menjadi pendampingnya. Tak perlu pacaran, karena Syafruddin dapat meyakinkan orangtua Ade.

Kepada Ade, Syafruddin juga mengakui tidak dapat menyenangkan dengan materi. "Istri saya normal, saya bilang gini, saya seperti ini apa adanya, mau tidak keadaan seperti ini, jangan ada paksaan. Untuk menyenangkan secara materi enggak bisa, tapi untuk mengarahkan sebagai umat Islam ke akherat, Insya Allah saya mampu," tuturnya.

Ucapan itulah yang meluluhkan hati Ade dan mertua Syafruddin. Kin‎i, pasangan tersebut dikarunia seorang anak berusia lima tahun, Muhammad Wais Al Karni. Bel rapat paripurna kemudian berdering kencang, Syafruddin pamit menuju balkon membawa harapan agar RUU Disabilitas berpihak kepada penyandang disabilitas.

Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved