Wapres Imbau Mahasiswa Tidak Mengeluh Soal Modal
Anak mudah harus ada yang menjadi Entrepreneur atau wirausahawan kata Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla.
Laporan Wartawan TRIBUNnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anak mudah harus ada yang menjadi Entrepreneur atau wirausahawan kata Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla.
Kata dia semakin banyak wirausahawan, maka perekonomian Indonesia akan semakin kokoh. Hal tersebut bisa dilihat dalam peristiwa belakangan, di mana ekonomi Indonesia tengah lesu.
Dalam kuliah umum yang disampaikan di hadapan ratusan mahasiswa Trisakti, di kampus Universitas Trisakti, Jakarta Barat, Kamis (15/10/2015), Jusuf Kalla mengatakan saat ini harga hasil tambang tengah jatuh.
Daerah-daerah yang terlalu menggantungkan perekonomiannya dari hasil tambang seperti Sumatera dan Kalimantan, sangat merasakan dampaknya.
Dalam kondisi saat ini, perekonomian di Jawa sedikit banyaknya masih bisa bertahan. Jusuf Kalla mengatakan salah satu faktor yang memperkokoh perekonomian di Jawa, karena sebagian perekonomiannya ditopang oleh jasa, dan wirausahawan yang hasil inovasinya, telah mempermudah hidup masyarakat.
Dalam kuliah umumnya, Jusuf Kalla menyinggung bisnis ojek online Go Jek. Pendiri perusahaan tersebut telah berinovasi dengan menggabungkan ojek pangkalan, dengan sistem Informasi dan Teknologi. Hasilnya, produk tersebut telah membantu banyak pihak, dengan aksesibilitas dan harga yang terjangkau.
"Mau makan tapi tidak sempat pergi, tinggal telepon (Go Jek). Bayar (ongkos kirim) Rp 10 ribu, bisa makan martabak," ujarnya.
Jusuf Kalla juga mengingatkan, bahwa berinovasi tidak harus dengan sesuatu yang besar seperti Mark Zuckerberg yang menemukan jejaring sosial Facebook. Kata dia hal-hal kecil namun berguna untuk banyak orang, juga bisa sangat besar dampaknya. Ia juga mengingatkan, agar mahasiswa tidak mengeluh soal modal.
"Modal itu hal kedua, yang pertama itu ide. Anda dikasi Rp 1-2 miliar, tanpa ide, paling masuk deposito saja (uangnya)," ujar Jusuf Kalla.
Untuk memulai usaha, pendidikan tidak selalu menjadi jaminan. Saat ini kata dia lebih banyak pengusaha yang berlatar belakang sarjana pertanian dan teknik, dibandingkan sarjana Fakultas Ekonomi. Untuk memulai usaha, salah satu yang penting untuk dilakukan adalah mencoba.
"Tidak ada teorinya. Sama seperti berenang, naik sepeda. Kalau anda naik sepeda anda baca teori dulu tentang keseimbangan, anda pasti terluka," jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut ia mengakui bahwa ia sempat melakukan hal yang tidak jauh berbeda dengan yang ia contohkan. Jusuf Kalla mengaku sempat membaca buku soal teknik berenang yang baik, alhasil pengetahuan tersebut justru membuatnya kesulitan.
"Saya makin tidak bisa berenang. Begitu lah entrepreneur," tandasnya.