Sabtu, 4 Oktober 2025

Wapres Berjanji Selesaikan Sengketa Yayasan Trisakti

Jusuf Kalla dalam dalam kuliah umumnya sempat menyampaikan janji pemerintah, bahwa pemerintah akan membantu agar sengketa tersebut dapat segera usai.

Editor: Gusti Sawabi
zoom-inlihat foto Wapres Berjanji Selesaikan Sengketa Yayasan Trisakti
warta kota/nur ichsan
Ruas Jalan S Parman, yang berada di sekitar Mal Citraland dan Kampus Trisakti, tergenang banjir hingga sepinggang orang dewasa, sehingga tidak bisa dilewati kendaraan, kecuali tol dalam kota yang sedikit terhambat seperi terlihat Kamis (17/1/2013). Ini membuat aktifitas perekonomian di wilayah itu lumpuh total. (Warta Kota/Nur Ichsan)

Laporan Wartawan TRIBUNnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --- Setelah bertahun-tahun, konflik antara Yayasan Trisakti dengan pihak kampus belum juga usai. Wakil Rektor IV Universitas Trisakti, Asri Nugrahanti, sempat memaparkan permasalahan tersebut, dalam sambutannya di acara kuliah umum oleh Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla.

Di acara yang digelar di kampus Trisakti, Jakarta Barat, Kamis (15/10/2015), Asti Nugrahanti meminta bantuan Wakil Presiden, agar tidak terjadi peristiwa perebutan aset. Kata dia pihak Trisakti berharap pemerintah mau merubah status kampus menjadi kampus negri, agar aset bisa dikuasai pemerintah.

Jusuf Kalla dalam dalam kuliah umumnya sempat menyampaikan janji pemerintah, bahwa pemerintah akan membantu agar sengketa tersebut dapat segera usai. Namun ia tidak memberikan jawaban, soal apakah pemerintah bersedia merubah status kampus tersebut.

Jusuf Kalla mengaku berkomunikasi dengan sejumlah pihak, terkait sengketa seperti rektor Thoby Mutis dan pihak yayasan. Ia bahkan sudah berbicara langsung dengan Menteri Ritek dan Pendidikan Tinggi, Muhammad Nasir.

"Saya memahami apa yang disampaikan ibu, situasi internal Trisakti, ada konflik internal yang harus diselesaikan, saya sudah berbicara dengan semua pihak," katanya.

Ia berharap semua pihak mau mendahulukan kepentingan bersama, yakni menciptakan institusi pendidikan yang baik, yang dapat menciptakan lulusan yang berkualitas dan berguna bagi Indonesia. Ia menghimbau semua pihak, tidak mendahulukan kepentingan pribadi.

"Apapun perbedaan pandangan, satu hal yang tidak boleh beda adala membina generasi ke depan," terangnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved