Sulit Gunakan Isu SARA untuk Kalahkan Ahok di Pilkada DKI
Survei ini dilakukan dengan metodologi wawancara terbuka lewat tatap muka di lapangan pada 18-23 Agustus 2015
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei.
Dalam survei tersebut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) unggul atas calon pesaingnya di Pilkada DKI Jakarta.
Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Djayadi Hanan menuturkan penantang Ahok sulit bila melawan menggunakan isu SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan).
"Kalau penantang tidak cukup untuk etnis dan agama," ujar Djayadi di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Rabu (14/10/2015).
Dari segi Agama, dukungan kepada Ahok tersebar dan mengungguli para calon penantangnya.
Ahok memperoleh dukungan sebanyak 19 persen dari kalangan Islam, lebih unggul dibanding Ridwan Kamil (3%), Fauzi Bowo) (2%) maupun Tri Rismaharini (2%).
"Di kalangan Islam, dukungan kepada Ahok masih lebih besar dibanding lawan-lawannya. Di kalangan non- Muslim, dukungan kepada Ahok jauh mengguli para pesaingnya," tuturnya.
Sedangkan dukungan kepada Ahok dari etnis Jawa sebesar 23%, Betawi 19%, Sunda 17%, Tionghoa 54%, Batak 37% dan etnis lainnya 23%.
"Dukungan dari masing-masing kelompok etnis ini kepada Ahok lebih besar dibanding dukungan terhadap Ridwan Kamil, Tantowi Yahya, Tri Rismaharini dan lainnya," katanya.
Djayadi menyebutkan hanya di kalangan etnis Minang dukungan terhadap Ahok (18%) dikalahkan oleh dukungan kepada Ridwan Kamil (27%).
Survei ini dilakukan dengan metodologi wawancara terbuka lewat tatap muka di lapangan pada 18-23 Agustus 2015.
Wawancara terbuka itu dilakukan kepada seluruh warga negara Indonesia di Jakarta yang sudah berumur 15 tahun ke atas atau yang sudah menikah.
Melalui multistage random, responden yang diwawancara sebanyak 800 orang.
Dari 800 responden itu, yang dapat diwawancarai secara valid sebanyak 631 orang atau 79 persen.
Di mana margin of error pada wawancara tersebut sebesar sekitar 4 persen pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.