Rabu, 1 Oktober 2025

Internet vs Internet untuk Cegah Masuknya Paham ISIS

untuk mencegah penyebaran paham tersebut, dunia maya harus dibanjiri tentang informasi dan tulisan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Propaganda paham kekerasan oleh kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) melalui dunia maya (internet) harus dilawan dengan melakukan propaganda yang sama.

Artinya, untuk mencegah penyebaran paham tersebut, dunia maya harus dibanjiri tentang informasi dan tulisan tentang agama Islam populer yaitu Islam yang rahmatan lil alamin (agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi seluruh umat manusia).

"Upaya itu mutlak harus dilakukan karena dunia maya, baik itu internet dan media sosial, adalah wahana paling efektif untuk melakukan kampanye dan propaganda. Kita tidak boleh ketinggalan dengan langkah ISIS yang telah merekrut ribuan anggotanya di seluruh dunia lewat dunia maya. Kita harus bisa mengimbangi dan melebihi propaganda mereka itu demi untuk melindungi generasi muda dari pengaruh-pengaruh paham negatif," ujar Pakar Komunikasi dari Universitas Paramadina Henry Satrio di Jakarta, Rabu (7/10/2015).

Henry menilai kehadiran media sosial akhir-akhir ini memang fenomenal.

Dan itu pengaruhnya sangat besar bagi masyarakat karena bisa mengarah langsung ke personal.

Hal itu berbeda dengan masa-masa dulu, dimana propaganda dan kampanye masih dilakukan secara konvensional melalui media dakwah atau pertemuan.

Dari fakta itulah, Henry mengimbau, para pengguna media sosial terutama generasi muda agar bersikap dewasa saat berinteraksi di media sosial.

Mereka juga harus bisa mengelola akun masing-masing dan menyeleksi pesan yang diterima secara selektif.

"Bila tidak dewasa dalam penggunaan media sosial, pasti akan sangat mudah dimasuki paham-paham baru, terutama paham kekerasan dan terorisme. Apalagi para generasi muda, yang haus dengan berbagai informasi dan bacaan," imbuhnya.

Menurut Henry, dalam hal ini peran pemerintah sebagai regulator adalah mutlak, terutama untuk mengurangi hal-hal yang berbau ISIS, baik itu propaganda dan pemberitaan yang ada di dunia maya atau media sosial.

Sejauh ini, pemerintah belum pernah mengkomunikasikan imbauan kedewasaan dalam menggunakan media sosial ini.

Kendati demikian, Henry memberikan apresiasi tinggi kepada pemerintah, melalui Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terkait sosialisasi pencegahan terorisme melalui dunia maya dengan pencanangan Tahun Damai di Dunia Maya.

Ia menilai, langkah itu memang harus dilakukan dan terus ditingkatkan dalam menciptakan perdamaian di Indonesia dan bahkan di seluruh dunia.

"Apa yang telah dilakukan BNPT cukup efektif, terutama sosialisasi melalui Perguruan Tinggi dan lembaga-lembaga pendidikan lainnya. Tapi tentu saja itu harus terus digalakkan, karena ke depan dengan kemajuan teknologi yang semakin canggih, dunia maya dan media sosial, juga akan semakin luar biasa," ujarnya.

Sebelumnya, Guru Besar Sosiologi Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah Prof. Dr. Bambang Pranowo mengungkapkan bahwa penguatan pemahaman agama Islam moderat bisa menjadi senjata untuk mencegah dan menghadang propaganda ISIS.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved