Hakim Terima Suap
Anak OC Kaligis Beberkan Perilaku Penyidik KPK Geledah Dokumen Velove
"Dokumen Velove buat apaan sih Bang? Buat gosip?" tanya Bernard Kaligis. "Lu tau aja bro buat gosip," jawab penyidik KPK.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bernard Kaligis beberapa kali memperingatkan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Yudi Purnomo yang menggeledah kantor ayahnya, Otto Cornelis Kaligis, Senin (13/7/2015) lalu.
Yudi saat itu bersama belasan pegawai KPK menggeledah kantor Kaligis guna mencari data terkait pengusutan perkara kasus dugaan suap hakim PTUN Medan yang dilakukan M Yagari Bhastara alias Gerry, anak buah Kaligis.
Penggeledahan kantor yang terletak di Jalan Majapahit Permai Kompleks Blok B Nomor 122-123, Jakarta Pusat dimulai sekitar pukul 22.00 WIB.
Bernard tiba bersama saudaranya, Eric Kaligis, hampir bersamaan dengan kedatangan para penyidik KPK.
Kepada Eric, penyidik lembaga antirasuah itu kemudian menunjukkan surat perintah penggeledahan.
"Di dalam surat perintah itu kan ada 15 nama. Ternyata dari 15 orang yang namanya tercatat dalam surat penggeledahan, hanya sekitar 4-5 orang yang namanya ada di situ. Jadi 9-10 orang namanya tidak ada, tapi ikut lakukan penggeledahan," kata Eric usai menjadi saksi dalam sidang praperadilan lanjutan Kaligis di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (19/8/2015).
Kantor Kaligis memiliki lima lantai. Sementara, letak ruangan kerja Gerry berada di lantai satu.
Meski saat itu Kaligis belum berstatus tersangka, namun, Eric mengatakan, penyidik tetap menggeledah seluruh ruangan di kantor tersebut.
"Yang menjadi keberatan kami, kebetulan saya dan saudara saya Bernard, kami mengawasi di ruangan direktur. Di mana di ruangan tersebut itu tidak ada kaitannya perkara di Medan," ujarnya.
Ruangan itu, kata Eric, milik Yeni, sekretaris Kaligis yang juga merangkap sebagai direktur pada kantor Advocate and Legal Consultant OSC.
Dalam ruangan itu terdapat lemari kaca yang berisi data pribadi milik keluarga Kaligis, mulai dari riwayat pendidikan, biaya sekolah, hingga riwayat kesehatan.
Rupanya, isi lemari kaca itu menarik minat Yudi. Sebab, di dalam lemari itu terdapat data riwayat hidup Velove Vexia, aktris yang juga merupakan salah satu anak Kaligis.
"Jadi dia lihat suratnya, yang eye catching buat dia itu ya nama Velove. Dalam lemari kaca. Terus dia duduk, 'Wah, Velove nih'," kata Bernard, mengingat perkataan Yudi.
Satu persatu data mengenai Velove dibaca Yudi. Bernard pun berupaya mengingatkan Yudi.
Ia menilai, data riwayat hidup tentang adiknya itu tak ada kaitannya dengan kasus PTUN Medan yang sedang ditangani KPK.