Aksi Motor Gede
Roy Suryo Bela Warga Yogya Penghadang Konvoi Moge
Apalagi jika mereka peserta tidak ada pejabat negara yang sedang melakukan tugas
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Partai Demokrat, Roy Suryo angkat bicara terkait tiga orang warga pemberani yang memperingatkan pengendara motor gede yang melanggar lalu lintas yakni menerobos lampu merah. Dirinya mengapresiasi apa yang dilakukan tiga orang tersebut.
"Saya tahu persis kejadian di Yogya. Saya sepakat yang dilakukan saudara saya di Yogya itu," kata Roy usai ziarah ke makan Bung Hatta di TPU Tanah Kusir, Jakarta, Senin (17/8/2015).
Roy yang merupakan penasihat Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI) mengatakan jika melakukan konvoi hendaknya para pengendara motor atau mobil hendaknya berhenti. Apalagi jika mereka peserta tidak ada pejabat negara yang sedang melakukan tugas.
"Saya dulu waktu masih menjadi menteri juga dikawal. Saya pun berbagi jalan dengan masyarakat, saya bilang ke voorijder bahwa kalau pulang selepas tugas bila ada lampu merah berhenti," tuturnya.
Memang diakuinya, kehadiran para pengendara moge di Yogyakarta memberikan keuntungan bagi para penyedia jasa khususnya seperti hotel. Namun menurut dia, hendaknya para pengendara moge tersebut berkendara dengan sopan.
"Kalau ada lampu merah sebaiknya berhenti. Tapi dibanding tahun lalu, saya dengar tahun ini lebih baik (penyelenggaraannya). Tahun lalu saya dengan lebih liar,"ujarnya.
Seperti diberitakan, Sabtu (15/8/2015) sore simpang empat Condong Catur Depok diramaikan dengan 3 orang berani yang memperingatkan pengendara kendaraan yang melanggar lalu lintas.
3 orang tersebut adalah Elano Wijoyono (32) dan Andika (19) lalu disusul seorang pengendara motor yang berhenti dan mengikuti aksi ini.
Ketiganya memperingatkan secara langsung para pengendara yang menerobos traffic light, termasuk konvoi klub motor yang dikawal oleh patwal kepolisian.
Aksi tersebut dimulai sekitar pukul 15.00 WIB dan terus dilakukan.
Ketiganya standby di dekat lampu merah dan tanpa takut memperingatkan para pengendara yang mencoba melanggar lalu lintas terutama menerobos traffic light yang menyala merah.
Tidak semua pengendara patuh dengan seruan ketiga orang tersebut beberapa ada yang ngeyel dan sempat berdebat dengan 3 orang tersebut.
Elanto Wijoyono mengatakan aksinya ini adalah aksi spontan dari masyarakat yang terganggu dengan banyaknya konvoi klub motor yang melanggar peraturan lalu lintas dan meresahkan masyarakat.
"Kita tuntutannya semua harus tertib lalu lintas, terutama kalau ada lampu merah berhenti," ujarnya.
Dia bertekad akan terus menjalankan aksinya sampai semua pengendara tertib, dia juga berharap aksi tersebut bisa memberikan shock terapi kepada para pengendara motor yang melanggar lalu lintas, dan dapat menggugah masyarakat untuk dapat memperjuangkan haknya.
"Kalau kita gak komplen pasti mereka gak tertib, kita ingin kasih pesan itu," ujarnya.